Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot, Seorang Nenek di Blitar Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah
BLITAR, FaktualNews.co – Sunguh memprihatinkan nasib yang dialami Saginem (83) warga Dusun Dawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Pasalnya, nenek yang hidup sebatang kara di gubuk reot sekitar lama 30 tahun itu belum pernah terima bantuan dari pemerintah. Saginem hanya mendapat bantuan beras seberat 5 kg saat pandemi Covid-16.
Saginem kini berharap di HUT Kabupaten Blitar yang ke 696 bisa mendapat bantuan rumah yang layak huni. Karena selama bertahun tahun pemerintah desa sudah mengusulkan. Namun hanya mendapatkan janji manis dari pemerintah daerah.
“Saya sudah 30 tahun tingal di rumah ini belum pernah dapat bantuan. Namun baru dapat bantuan sewaktu pandemi Covid kemarin, “kata Saginem saat di temui FaktualNews.co, Selasa (4/8/2020).
Meskipun dengan kondisi yang memprihatinkan, Saginem tak pantang menyerah mengais rejeki untuk kehidupan sehari hari. Saginen kini hanya bergantung dengan mencari kayu untuk di tukar dengan beras.
“Ya bisanya saya hanya mencari kayu. Kayu yang saya cari dari gunung tersebut saya tukar dengan beras di tetangga , “ujar Saginem.
Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi mengaku, pihak desa sudah sering mengusahakan untuk melakukan bedah rumah kepada pemerintah daerah. Namun hingga kini pengajuan tersebut belum juga terealisasi.
“Kami sudah mengajukan bantuan bedah rumah, Namun hanya di kasih janji tahun depan. Karena angaran fokus dialokadikan ke penanganan Covid 19,” pungkasnya.
Sementara dengan usia Kabupaten Blitar ke 696 ini. Ternyata masih banyak masyarakat yang susah tanpa tersetuh bantuan dari pemerintah.
Bahkan masih banyak masyarakat Blitar, dengan hidup serba kekurangan dan kesulitan dan pemerintah hanya diam dan tidak ada respon untuk penangananya.