FaktualNews.co

Angka Kematian Tinggi, Penyebab Jombang Kembali Masuk Zona Merah Covid-19 di Jatim

Kesehatan     Dibaca : 898 kali Penulis:
Angka Kematian Tinggi, Penyebab Jombang Kembali Masuk Zona Merah Covid-19 di Jatim
FaktualNews.co/Muji Lestari
Koordinator Bidang Penanganan Pasien, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Puji Umbaran.

JOMBANG, Faktualnews.co – Setelah sempat turun ke oranye, status zona Kabupaten Jombang kini kembali naik menjadi merah, terkait penyebaran covid-19. Kabupaten Jombang sendiri merupakan satu di antara enam daerah lain di Jawa Timur yang masih berstatus zona merah virus Corona.

Koordinator Bidang Penanganan Pasien, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Puji Umbaran, mengakui perubahan tersebut. Dia pun membeber salah satu indikator penyebab kenapa Jombang kembali berstatus zona merah, setelah beberapa saat lalu sempat oranye.

Menurut Puji, salah satu yang menjadi faktor adalah tingginya angka kematian. Dia pun menyebut dari total 533 kasus positif Covid-19 di Jombang, 8 persen diantaranya atau sekitar 45 orang meninggal dunia.

“Yang menentukan zona merah, kuning, hijau itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 14-15 indikator untuk menilai daerah tersebut masuk zona merah, atau kuning, atau hijau,” ujarnya, Rabu (5/8/2020).

“Jombang sebenarnya bagus, tapi angka kematian memang agak tinggi sehingga zonanya kembali merah,” tandasnya.

Namun demikian, Direktur RSUD Jombang tersebut mengklaim tingginya jumlah kematian itu kini telah diimbangi dengan angka kesembuhan yang cukup tinggi, dalam beberapa hari terakhir. Begitu pula dengan pasien yang dirawat pun juga semakin berkurang. Dengan kondisi itu, dr Puji memastikan, tak lama lagi status Kabupaten akan menjadi kuning.

Data kasus Covid-19 di Jombang hingga hari ini, tercatat 533 kasus positif. Dari jumlah itu, 413 dinyatakan sembuh secara klinis. Sedangkan 75 orang masih menjalani perawatan. Sedangkan jumlah kematian tercatat sebanyak 45 orang.

“Proporsi kita bagus, artinya kesembuhan tinggi, jumlah pasien yang dirawat juga semakin sedikit, juga tidak banyak,tidak lama lagi akan menjadi kuning,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas