JOMBANG, FaktualNews.co – Petugas kesulitan mengidentifikasi mayat perempuan tanpa indentitas yang ditemukan mengambang di aliran anak sungai Brantas Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh, Jombang, Kamis (6/8/2020).
Beberapa kali cek sidik jari yang dilakukan petugas hasilnya selalu berbeda. “Saat ini masih kami lakukan identifikasi, sebab hasil cek sidik jari berbeda-beda, mungkin korban belum rekam e-KTP,” ujar Kapolsek Megaluh, AKP Darmaji.
Darmaji mengatakan, terdapat beberapa luka pada mayat korban, seperti di dahi, pelipis dan leher belakang. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, luka tersebut dipastikan akibat benturan benda yang keras saat mayat terseret arus sungai.
“Itu bukan karena korban kekerasan, tapi karena terbentur dam, sudah dilalukan pemeriksaan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, mayat perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahun ditemukan secara tak sengaja oleh salah satu warga bernama Doni (40) warga Desa Kedungturi saat melintas dipinggir sungai tersebut sekitar jam 07.00 wib. Mayat kemudian dievakuasi ke kamar mayat RSUD Jombang untuk proses lebih lanjut.
Saat ditemukan mayat perempuan itu masih memakai kaus kampanye Pilpres (Pemilihan Presiden) putih hijau bergambar Jokowi-Amin Makruf dan mengenakan legging hitam bermotif bunga-bunga.
Kondisi mayat sudah dalam keadaan lebam dan terdapat beberapa luka robek didahi dan janggutnya. Di bagian leher belakang mayat perempuan tersebut juga nampak bekas bercak darah yang masih berwarna merah menempel di kaos yang dipakai korban.
Hingga kini mayat perempuan malang itu masih berada di kamar mayat RSUD Jombang. Polisi masih menunggu pihak keluarga yang datang menjemput korban.
“Sesuai ciri-ciri dari foto dan usia, karena kami kesulitan melakukan cek sidik jari, kami tunggu empat sampai lima hari, mayat sementara berada di kamar mayat RSUD Jombang,” tukasnya.