FaktualNews.co

Pandemi Covid-19, Begini Strategi Cerdas Pelaku Usaha Kuliner di Jombang Ini

Ekonomi     Dibaca : 923 kali Penulis:
Pandemi Covid-19, Begini Strategi Cerdas Pelaku Usaha Kuliner di Jombang Ini
FaktualNews.co/syarif abdurrahman
Pelanggan saat menikmati masakan seafood di Dapur 88 Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co-Beragam kiat dan strategi pelaku usaha agar tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19, tak terkecuali pelaku usaha kuliner.

Seperti dilakukan rumah makan Dapur 88 di Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Dapur 88 memiliki menu andalan Seafood berupa kepiting segar dan kerang.

“Jika dikatakan turun, pasti turun ya pendapatannya. Kira-kira sampai 70 persen turunnya. Hari biasa, habis 30 kilo gram. Saat ini hanya 10-15 kilo gram,” jelas penanggung jawab Dapur 88 Dio Fajar Riva kepada FaktualNews.co, Jumat (7/8/2020).

Meskipun pendapatan Dapur 88 menurun, dia tetap memilih bertahan, namun dengan berbagai kiat dan strategi cerdas dan kreatif, selama Covid-19.

Di antaranya menggratiskan ongkos kirim dalam radius 5 kilo meter. Tak hanya bagi pelanggan, Dapur 88 juga memberikan makan gratis bagi ojek online yang mengantarkan pesanan pelanggan.

“Khusus ojek online, kami berikan penghargaan seperti voucher makan, masker dan hand sanitizer. Satu porsi makan nasi ayam dan es teh. Karena hidupnya di jalan, kita kasih semangat,” ujar Dio.

Selain itu, kata Dio, Dapur 88 juga gencar melakukan publikasi menu-menu andalan di media sosial (medsos) setiap satu jam sekali. Penjualannyapun lebih banyak lewat online. Lainnya, memberikan menu alternatif baru kepada pelanggan.

Pelanggan juga bisa memilih kepiting segar yang diinginkan. Karena Dapur 88 menawarkan kepiting hidup bagi pelanggan. Lalu memilih sendiri dan dimasakkan oleh karyawan Dapur 88.

“Kita gencar iklan lewat facebook, instagram, dan WhatsApp selama beberapa bulan terakhir, di grup facebook. Di sini ada 6 anak, setiap satu jam ada postingan. Postingan di grup masing-masing,” bebernya.

Warung yang berada di Gang 4, nomor 5 Kelurahan Kaliwungi mulai berdiri sejak 2019. Dalam bertahan, hal yang tak boleh berubah menurut Dio adalah kualitas rasa.

“Strategi selama Covid-19 utamanya adalah pelayanan, kualitas rasa, dan pelayanan nomor satu,” imbuhnya.

Strategi bertahan lainnya, Dapur 88 kata Dio menawarkan kartu member, khususnya pembeli aneka paket. Kartu member akan ada tempat stempel, 10 stempel dapat paket ramai-ramai seharga Rp 92 ribu.

Di Dapur 88 sendiri terdapat aneka paket. Seperti paket Bahagia Banget harga Rp 375 ribu. Berisi kepiting (4), lobster (2) kerang, udang, cumi dan jagung.

Paket lain, paket Bahagia Rp 200 ribu, berisi kepiting (2), lobster (1), kerang, udang, cumi dan jagung.

Pesta Seafood, paket ini seharga Rp. 250 ribu berisi kepiting kecil (6), kerang batik, kerang darah, udang, cumi, jagung, kerang hijau.

“Selama pandemi ini kita buat berbagai macam menu, ada aneka kerang dengan harga mulai Rp 50-205. Mukbang kerang 3, aneka crispy dengan harga dan aneka minuman. Intinya harus kreatif,” kata Dio.

Dikatakan, Dapur 88 satu-satunya yang bisa memilih kepiting hidup untuk dinikmati. Dengan syarat nambah bayar Rp. 5 ribu dari harga. Mayoritas pemesanan selama pandemi adalah take away.

“Kita barang selalu menampilkan yang segar. Biar rasanya enak. Yang milih kepiting hidup tambah lima ribu,” ujar Dio.

Sementara itu, salah satu pelanggan yang ditemui FaktualNews.co bernama Anwar mengaku sudah datang berkali-kali ke Dapur 88. Anwar datang bersama keluarga besarnya dan keluarga mertuanya.

“Mertua saya dari Pasuruan, saya sambut dengan hidangan Dapur 88. Mereka puas,” ceritanya.

Anwar berpendapat, Dapur 88 adalah satu-satu rumah makan kecil paling lengkap terkait masakan kepiting.

“Penyajiannya juga keren, ditumpahkan di atas meja yang sudah diberi alas. Jadi kesannyakan asyik,” tambahnya.

Dihubungi terpisah, salah satu ojek online bernama Ahmad, mengaku senang dengan apresiasi yang diberikan Dapur 88. Ia berharap semakin banyak kuliner menerapkan hal yang sama. Setidaknya bisa meringkan beban para ojek online.

Kebijakan serupa menurutnya masih langka di Kabupaten Jombang. Ia menganggap ini sebuah terobosan berani.

“Ojek online selama ini sepi, otomatis pemasukan surut. Ada makan gratis dari rumah makan sangat membantu. Ini bisa ditiru pelaku usaha lain,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah