SITUBONDO, FaktualNews.co-Untuk mengantisipasi bentrok susulan antara anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Situbondo dengan puluhan warga Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Polres setempat akan melakukan penjagaan ketat di rumah para korban bentrokan.
Namun, dalam melakukan penjagaan di rumah para korban bentrokan tersebut, Polres Situbondo akan melibatkan anggota TNI dari Kodim 0823 Situbondo, dengan backup langsung Polsek Mangaran dan Panji dan anggota Sabhara Polres Situbondo.
Wakapolres Situbondo Kompol Zein Mawardi mengatakan, pasca bentrokan puluhan anggota PSHT Situbondo dengan warga Desa Kayuputih, pihaknya langsung koordinasi dengan ketua PSHT Situbondo, dan mengimbau warga agar tidak balas dendam.
“Meski demikian, sebagai langkah antisipasi adanya bentrok susulan, kami tetap melakukan penjagaan di rumah para korban, dengan melibatkan anggota TNI dari Kodim 0823 Situbondo,” kata Kompol Zein Mawardi, Senin (9/8/2020).
Kompol Zein menambahkan, dalam bentrokan di Jalan Raya Desa Kayuputih itu, tidak hanya mengakibatkan lima warga menjadi korban, namun seorang anggota PSHT inisial ML (24) asal Dusun Krajan, Desa Olean, Kecamatan Kota juga mengalami luka gores di jidatnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, diduga karena salah satu oknum PSHT Situbondo mengambil bendera merah putih milik warga, puluhan anggota PSHT bentrok dengan warga Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur.
Akibat tawuran massal yang terjadi di Jalan Raya Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, lima warga setempat menjadi korban, tiga korban diantaranya mengalami luka parah di bagian wajah dan kepalanya, akibat dipukul dan dilempar batu oleh sebanyak 40 anggota PSHT Situbondo.
Selain melempar puluhan warga dengan menggunakan batu bata, puluhan anggota PSHT Situbondo, mereka juga melempar rumah warga sekitart dengan menggunakan batu bata.
Bahkan, oknum anggota PSHT juga merampas dua ponsel milik korban bernama Helmi.