FaktualNews.co

Musim Layang-layang, Sejumlah Pengrajin Dadakan di Dusun Pesanan Mojokerto Laris Manis

Ekonomi     Dibaca : 1308 kali Penulis:
Musim Layang-layang, Sejumlah Pengrajin Dadakan di Dusun Pesanan Mojokerto Laris Manis
Faktualnews/lutfi hermansyah
Haris, yang sebelumnya perajin sepatu, kini menekuni bisnis layang-layang.

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Musim layang-layang di Mojokerto saat ini membawa berkah atau rezeki tersendiri bagi sejumlah warga Dusun Pesanan, Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Mereka ramai-ramai menjadi pengrajin layang-layang, karena bisnis ini memiliki peluang cukup menjanjikan ketimbang lainnya, di tengah pandemi Covid-19. Mengingat, maraknya permainan layang-layang di tengah masyarakat.

Salah Pengerajin layangan di dusun tersebut, Haris (28) berpendapat, usaha jualan layang-layang ini menjadi jalan alternatif ekonomi masyarakat kala pandemi Covid-19.

“Saya membuat layang-layang karena tidak ada lagi yang mau dikerjakan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari kita mengerjakan ini untuk dijual,” jelasnya, Senin (10/08/2020).

Ia mengaku, sebelumnya ia pengerajin sepatu dan sandal. Namun, dirasakannya dari pekerjaanya itu tak mendapatkan hasil, ia memutuskan banting setir menjadi pengerajin layang-layang celepuk.

“Sebelumnya saya membuat sepatu, tapi sekarang sepi orderan, akibat corona,” katanya.

Pria yang sudah membuat layang sejak dua bulan lalu itu mengatakan, yang paling laris adalah layang jenis celepuk.

“Jenis layang-layang yang dibuat macam-macam. Antara lain sawangan, celepuk, barong, dan yang biasa dibuat sambitan. Cuma yang paling laris itu yang jenis celepuk,” ungkapnya.

Pelanggannya pun cukup banyak, lanjut Haris, tidak hanya dari Mojokerto saja, melainkan dari luar daerah pun ada.

“Pelanggan biasanya ada yang datang langsung ke sini. Sedangkan untuk yang luar daerah kita pakai sistem COD. Sebab saya juga jualan secara online, ” tuturnya.

Terpisah, warga lain yang melakoni aktivitas kerajinan layang-layang, Sadi (45) mengatakan hal yang senada.

Ia meyakini, maraknya permainan layang-layang bisa menjadi berkah bagi warga sekitar rumahnya, utama bagi dirinya secara pribadi.

“Sudah menjadi tren tersendiri bagi masyarakat sekitar sini membuat layang-layang. Mungkin ini yang dinamakan berkah,” katanya.

Masih kata Sadi, dari penjualan layang-layang ia bisa meraup untung sekitar Rp 4 hingga Rp 5 juta per bulan. “Lumayan hasilnya, per bulan bisa untung Rp 4 sampai Rp 5 jutaan,” tutupnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah