PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Meski pekerjaan proyek gorong-gorong belum selesai 100 persen, namun Balai Besar Jalan Nasionl (BBJN) akan membuka Jalur Lingkar Utara (JLU) Kota Probolinggo. Direncanakan, jalur yang khusus kendaraan berat dan besar itu, akan dibuka Senin depan.
Rencana tersebut, diungkap Rudi Napitupulu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas jalan Gempol-Probolinggo, Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 14.30 di lokasi proyek. Dikatakan, pihaknya belum membuka JLU untuk umum, karena menunggu pengeringan.
Disebutkan, proyek senilai Rp 1,5 miliar tersebut hampir selesai, tinggal pekerjaan parapet, berikut pagar pembatasnya. Parapeat atau trotoar yang dibangun di kanan-kiri gorong-gorong khusus pejalan kaki. Pekerjaan tersebut, kata Rudi, tidak mengganggu lalu-lintas pekerjaan. “Nggak. Pekerjaan parapet ini tidak mengganggu lalu lintas,” ujarnya
Rudi menganggap, pekerjaan perbaikan dua gorong-gorong tersebut lamban, karena beberapa kendala di lapangan. Seperti kontur tanah yang labil, sehingga saat digali untuk pijakan gorong-gorong, ambrol. “Di lapangan banyak kendala, sehingga pekerjaan molor,” jelasnya.
Molornya pekerjaan, bukan berarti pihak kontraktor bekerja tidak tepat waktu atau tidak sesuai jadwal kontrak. Sebenarnya, lanjut Rudi, kontrak proyek berakhir 31 Desember 2020. Namun, karena permintaan Wali Kota Probolinggo untuk disegerakan, sehingga pihaknya berjanji akan menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu satu bulan atau 28 hari.
Wali Kota meminta untuk segera diselesaikan, karena pengalihan kendaraan mengganggu arus di jalur dalam kota. Selain itu, orang nomor satu di Kota Probolinggo tersebut khawatir, jalan yang dilewati truk bertonase berat, rusak. Juga demi keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Karena permintaan itulah, sehingga BBJN berjanji proyek dikerjakan dalam jangka waktu sebulan. Namun, setelah menemui kendala di lapangan, proyek perbaikan dua gorong-gorong tersebut molor hingga 2 bulan.
“Senin depan kami buka. Sudah bisa dilintasi atau dilewati kendaraan yang berat tumpuannya 22,5 ton,” tandas Rudi.
Ditambahkan, proyek gorong-gorong itu sebenarnya bagian dari proyek Gempol – Probolinggo. Ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan pemenang tender di antarannya, perbaikan jalan, jembatan dan lain-lain. Nah, proyek gorong-gorong di JLU tersebut, salah satunya.
“Ini pengganti dari proyek lain. Ya, karena rusak dan segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Dengan demikian, BBJN meminta kontraktor atau pemenang tender dari proyek Gempol – Probolinggo tersebut membenahi. Dananya, diambilkan dari proyek yang dikerjakannya.
“Misalnya di proyek itu ada 10 pekerjaan. Maka satu pekerjaan dialihkan ke perbaikan gorong-gorong ini,” jelasnya kepada sejumlah wartawan.
Terpisah, Kepala Dishub setempat, Sudiman mengatakan, kalau proyek tersebut pekerjaannya molor hingga satu bulan. Karenanya, ia meminta untuk segera diselesaikan. Agar kendaraan yang awalnya lewat jalur kota, dikembalikan ke JLU.
“Ya, demi keselamatan warga dan jalan Kota tidak rusak,” katanya singkat.