FaktualNews.co

Pertahankan Keindahan Koleksi, Museum Sunan Drajat Lamongan Dikonservasi

Sosial Budaya     Dibaca : 647 kali Penulis:
Pertahankan Keindahan Koleksi, Museum Sunan Drajat Lamongan Dikonservasi
FaktualNews.co/faisol
Saat BPCB Jatim Konservasi Benda Museum Sunan Drajat Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co-Seluruh koleksi Museum Sunan Drajat terlihat lebih bersih usai dikonservasi. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan ornamen benda peninggalan bersejarah, agar terawat dan mudah diidentifikasi bentuknya.

Miftah Alamudin Kabid Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan mengatakan konservasi benda peninggalan bersejarah di Museum Sunan Drajat Lamongan, dilakukan untuk tetap mempertahankan kondisi koleksi.

“Dan akan dilakukan perawatan secara teratur dengan dikonservasi menggunakan bahan alami yang sudah ditentukan dan sudah dalam pengujian secara ilmiah, namun tanpa mengaplikasikan bahan kimia,” kata Alamudin. Selasa (11/8/2020).

Musem Sunan Drajat memiliki 26 buah koleksi dengan rincian koleksi kayu sejumlah 12 buah, koleksi perunggu 3 buah, koleksi besi 6 buah serta koleksi besi 11 buah.

Alamudin mengatakan, untuk proses konservasi, ruang pameran di Museum Sunan Drajat Lamongan tersebut akan diatur suhu dan kelembaban serta sirkulasi udaranya, sehingga fluktuasi suhu tidak terlalu tinggi.

“Menjaga kebersihan koleksi dan lingkungannya diharapkan benda-benda bersejarah di museum ini tetap lestari dan terhindar dari kerusakan yang dapat mengurangi nilai pentingnya,” ujarnya.

Konservasi benda-benda kuno bersejarah di Museum Sunan Drajat, Disparbud Lamongan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

Wicaksono Dwi Nugroho, Arkeolog BPCB Jatim menjelaskan, proses konservasi benda-benda kuno tersebut dilakukan dengan larutan organik, tanpa bahan kimia.

“Konservasi pakai larutan organik supaya tidak rusak. Seperti yang berbahan kayu kita cenderung pakai larutan organik dari pada larutan kimia,” kata Wicak.

Salah satu cairan organik yang digunakan untuk proses konservasi adalah air rendaman tembakau, cengkeh serta pelepah pisang, masing-masing setengah kilo gram.

“Rendaman tembakau, cengkeh dan pelepah pisang itu benda-benda yang berbahan kayu. Ada juga yang pakai jeruk nipis,” tuturnya.

Namun, lanjut Wicak, konservasi tidak ke peninggalan seperti koleksi kitab-kitab serta naskah lontar. “Kita tidak berani konservasi dulu, karena butuh treatment khusus kalau untuk kertas begini,” jelasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah