PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Selain Pantai Permata Pilang, Kota Probolinggo kini memiliki destinasi baru. Namanya wisata “jalan berlubang”, berlokasi di jalan Ahmad Yani, kota setempat. Tidak sulit menemukan tempat wisata ini, selain berada di jalan raya, di dekatnya terpampang spanduk warna putih bertuliskan “Selamat Datang di Tempat Wisata Jalan Berlubang”.
Jalan yang berlubang di pinggirnya dicat putih. Usut punya usut, ternyata yang mengecat jalan berlubang di jalan Ahmad Yani tersebut, warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Jalan (Mapan). Pengecatan dilakukan, Senin (10/9/2020) tengah hari dengan biaya sendiri.
Awalnya, warga sekitar pengecatan mengatakan, tidak tahu siapa yang mengecat. Termasuk Sumik, penjual rujak di trotor jalan tersebut. Menurutnya, ada lima pemuda, salah satunya perempuan yang mencgecat jalan dan memasang spanduk.
“Pastinya saya tidak tahu. Saya kelihatan dari sini ada lima pemuda. Satu orang perempuan. Habis ngecat langsung pergi,” ujarnya.
Sementara itu, Bayu salah seorang peserta aksi membenarkan, kalau dirinya bersama teman-temannya yang mengecat jalan berlubang dan memasang spanduk. Hal itu dilakukan, sebagai bentuk kepedulian terhadap pengguna jalan. Agar pengendara melihat kalau dijalan tersebuta ada lubang yang harus dihindari saat lewat.
Mengingat, terkadang pengguna jalan tidak kelihatan kalau jalan yang dilaluinya berlubang. Sehingga tidak sedikit pengendara roda dua khusunya, yang terperosok dan terjatuh. Bahkan, beberapa bulan yang lalu, lubang di depan gedung Wijaya Kusuma atau timur Pasar Mangunharjo (Babian) menelan korban meninggal.
Agar korban tidak bertambah, pria yang mengaku berjualan buah di jalan berlubang tersebut bersama rekan-rekannya member tanda lubang dengan cat putih. Dirinya melihat dengan mata sendiri, banyak poengendara yang jatuh dan terpelanting lantaran roda kendaraannya terperosok ke lubang. “Ya, minta segera diperbaiki. Agar tidak bertambah korbannya,” pintanya.
Jika tetap dibiarkan, pihaknya akan bersurat ke pemkot. Damn kalau belum ditanggapi, Bayu mengancam bersama rekan-rekannya yang peduli jalan berlubang akan menggelar aksi turun jalan.
“Kita kirim surat dulu. Jika tidak ditanggapi, ya kami akan aksi tuerun ke jalan. Kasihan pengendara,” kata Bayu via selulernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Probolinggo, Agus Hartadi mengapresiasi upaya warga mengecat jalan. Sebab, cat member tanda kalau jalan tersebut berlubang dan perlu dihindari.
“Kami apresiasi niatan baik masyarakat. Cat sebagai tanda pengendara untuk menghindar,” katanya.
Terkait kondisi jalan, menurutnya, ada beberapa hal yang harus saya sampaikan. Pertama, jalan tersebut rusak akibat dampak penutupan Jalur Lingkar Utara (JLU). Karena gorong-gorong di JLU masih dalam perbaikan, sehingga kendaraan berat dialihkan ke jalan dijalur kota.
Kedua, rusaknya jalan belum bisa segera diperbaiki karena terkendala refocussing. Meski ada cadangan Dana Alokasi Khusus (DAK), namun setelah dipelajari terbentur dengan jadwal lelang atau tender.
“Tender dimulai 31 Agustus. Jadi saat inbi tender belum bisa digelar. Kalau kita hitung, sepertinya tidak bisa diperbaiki tahun ini. Waktunya mepet,” tambahnya.