Wisata

Terdampak Erupsi Gunung Bromo 2011, Pemandian ini Butuh Sentuhan Pemkot Probolinggo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Kolam atau Pemandian Sumber Ardi, butuh sentuhan dari Pemkot Probolinggo. Sebab, sejak banjir akibat erupsi Gunung Bromo pertengahan tahun 2011 lalu, hingga kini belum disentuh perbaikan.

Sehingga tampak tidak terawat, cat mulai pudar. Bahkan air yang setiap hari dibuat mandi oleh anak-anak, tampak keruh. Akibat material tanah yang masuk ke kolam karena disapu banjir tidak pernah diangkat atau dikeruk.

Karenanya, warga meminta kolam sumber yang berada di perbatasan antara Kelurahan Kedopok dengan Kelurahan Wonoasih, Kota Probolinggo tersebut, diperbaiki

Seperti yang diungkap Ali Usman, warga kelurahan Kedopok, Rabu (12/8/2020) siang. Disebutkan, sejak dibangun tahun 1975 hingga sekarang, sumber peninggalan Belanda tersebut belum pernah dikeruk.

Usman tidak memungkiri, memang Pemkot pernah melakukan perbaikan, tapi dalam sekala kecil. “Sudah lama tidak ada perbaikan dan pembangunan,” ujarnya.

Dikatakan, beberapa tahun lalu, Pemkot membangun plengsengan di timur kolam, sedang di barat kolam, tidak. Sehingga hanya separuh yang ada plengsengan. Saluran pembuangan keliling dibutuhkan, agar air hujan tidak masuk ke kolam.

“Sampean lihat, airnya kotor kan. Itu sudah tidak bening,” katanya.

Selain pengerukan dan penambahan plengsengan, pihaknya meminta pembangunan dinding penahan tanah di sisi timur dan selatan kolam. Sebab, jika dibiakan tanpa dinding penahan, suatu saat tanah bisa saja longsor sehingga menutupi kolam.

“Tak hanya itu, rumah warga dan jalan Profesor Hamka, juga akan runtuh,” pintanya.

Saat ditanya kepada salah satu anak yang mandi di kolam tersebut mengatakan, kalau air yang kelihatan keruh tersebut, tidak menyebabkan kulit gatal. Karenanya, mereka tetap setiap hari mandi dan bermain bersama teman-temannya di kolam tersebut.

“Nggak, nggak bikin kulit gatal,” katanya yang diangguki rekan-rekannya.