Kompor Meledak, Dua Rumah di Situbondo Jadi Arang
SITUBONDO, FaktualNews.co-Diduga pemilik lupa mematikan kompor gas di dapurnya, dua rumah terbuat dari papan kayu milik Suhamar (56), dan Rahmad Basara (43), kakak-adik asal Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo ludes terbakar, Minggu (16/8/2020).
Kondisi dua rumah tersebut rata dengan tanah akibat dilalap sijago merah. Kerugian materi akibat kebakaran tersebut mencapai Rp 60 juta lebih.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB juga mengakibatkan seluruh perabot rumah tangga milik korban juga menjadi arang dilalap si jago merah.
Diperoleh keterangan, peristiwa kebakaran rumah berawal saat korban Suhamar sedang memasak nasi di dapurnya. Usai menyalakan kompor gas, korban justru langsung tidur di kamarnya.
Diduga, karena kompor gasnya meledak, sehingga kobaran api menyambar bangunan di dapurnya. Selain itu, kobaran api juga menyambar bangunan rumah yang terbuat dari kayu, sehingga hanya dalam hitungan menit, kobaran api membakar dua rumah tersebut.
Mengetahui rumah milik kakaknya terbakar, Rahmad Basara berteriak minta tolong, sehingga Suhamar langsung terbangun, dan ke luar rumahnya guna menyelamatkan diri.
Puluhan warga yang datang ke lokasi kejadian bahu-membahu memadamkan kobaran api, menggunakan alat seadanya.
Kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar satu jam setelah kejadian, setelah tiga unit mobil Damkar milik Pemkab Situbondo datang ke lokasi kejadian dan memadamkan api.
“Saat kejadian, saya sedang duduk di rumah. Tahu bagian belakang dapur kakak terbakar, saya berteriak minta tolong. Namun, karena angin bertiup sangat kencang, kobaran api cepat merembet ke rumah saya,” ujar Rahmad Basara, Minggu (16/8/2020).
Puryono koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mengatakan, berdasarkan pengakuan Suhamar, penyebab kebakaran akibat korban tertidur saat memasak.
Akibatnya kompor gas di dapurnya meledak, dan api langsung berkobar membakar barang di dapur korban. “Kerugian materi ditaksir Rp 60 juta lebih,” kata Puryono.
