Jelang 1 Sura, Kolektor di Situbondo Gelar Jamasan Keris Pusaka

SITUBONDO, FaktualNews.co – Menjelang satu Syuro atau baru islam dalam kalender jawa, sejumlah kolektor  benda pusaka seperti keris dan tombak di Kota Situbondo, mulai membersihkan koleksi benda pusakanya.

Sebelum para kolektor membersihkan benda pusaka yang menjadi koleksinya, mereka membacakan doa, serta dimandikan dengan air kelapa muda, lengkap dengan kembang tujuh rupa.

Setidaknya, ada ratusan benda pusaka milik para kolektor di Kota Situbondo, seperti  keris dan tombak yang akan dibersihkan. Pembersihan ini memang dijadwalkan tepat pada satu suro.

Lukman Hakim, salah seorang anggota dari lembaga seniman budayawan muslim indonesia (Lesbumi) Situbondo menjelaskan, pencucian saat bulan satu suro dipercaya bisa meningkatkan aura dari para benda pusaka seperti   keris dan tombak.

“Selain itu, memandikan benda pusaka juga menjadi tradisi masyarakat nusantara. Sehingga kami tetap melestarikan budaya ini agar tetap bisa dikenang dengan generasi milineal,” kata Lukman Hakim, Rabu (19/8/2020).

Pria yang akrab dipanggil Hakim menambahkan, memandikan keris pusaka biasanya disebut jamasan untuk masyarakat jawa. Tujuannya, untuk membersihkan kembali benda pusakan agar tetap terawat secara fisik.

“Agar benda pusaka kembali bersih dan haddam yang ada didalam kembali fresh,” beber Hakim.

Lebih jauh Hakim menjelaskan, selain dibersihkan, namun pada satu Syuro sejumlah benda pusaka itu juga direndam dengan menggunakan  air kelapa muda dan bunga tujuh rupa. Agar karatan pada logam kembali bersih. Bahkan, juga diberi minyak wangi khusus agar memancarkan aroma sedap.

“Didoakan juga, agar benda tersebut membawa kemaslahatan kepada pemegang dan masyarakat sekitar,” tutup Hakim.

Sementara itu, Sudi Wardoyo, salah satu pengoleksi keris di Kota Situnonmdo menjelaskan, dirinya sengaja mengajak Lesbumi Situbondo untuk membantu proses tradisi pencucian keris. Sebab, jika dikerjakan sendirian, dirinya mengaku kesulitan.

“Saya punya ratusan keris, kalau dikerjakan sendiri akan memakan waktu lama,” imbuhnya.

Sudi juga menjelaskan, ada keris yang paling berkesan kepada dirinya. Yaitu keris Dapur Buto Ijo. Ia mengaku keris itu dibuat oleh empu supoh untuk Prabuwijaya V. “Ini dibuat sekitar abad pertengahan 15,”bebernya.

Sudi menegaskan, hingga kini, dirinya sudah mengoleksi berbagai macam keris sejak puluhan tahun silam. Salah satu alasannya, setiap keris menceritakan cerita yang menarik di dalamnya.

“Saat masa peperangan kemerdekaan juga digunakan,” pungkasnya.