Tuntut Usut Pungli PPDB, Puluhan Aktivis GMNI Demo Mapolres Blitar
BLITAR, FaktualNews.co-Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Blitar melakukan demonstrasi di depan mapolres Blitar, Rabu (19/8/2020).
Mereka menuntut polisi mengusut pungutan liar (pungli) yang diduga terjadi saat berlangsungnya pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2020.
Korlap aksi Ardan Abadan Malik mengatakan Polres Blitar harus secepatnya mengusut pungli proses PPDB 2020.
Menurut Ardan sesuai Permendikbud Nomor 44 tahun 2019, pasal 21, ayat 3, menyatakan sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah tidak boleh melakukan pungutan.
Namun hingga kini, sambung Ardan, masih ada oknum oknum yang melakukan pemungutan liar tersebut.
“Pungutan tersebut berbentuk sumbangan yang terkait pelaksanaan PPDB maupun perpindahan peserta didik. Melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang dikaitkan PPDB,” tegas Ardan.
Ardan menambahkan, dalih yang dipakai oknum lembaga pendidikan adalah mengundang secara tertutup wali murid dengan mengatasnamakan Komite Sekolah.
Kemudian, ditampilkan slide yang berisi biaya-biaya yang harus dibayarkan wali murid. Seperti biaya seragam dan lain lain.
“Di sana wali murid dilarang mengambil foto, agar tidak ada bukti kecurangan. Padahal itu juga melanggar aturan Permendikbud nomor 75 tahun 2016 pasal 10 ayat 2 tentang komite sekolah,” tambah Ardan.
Apalagi, sambung Ardan, di tengah kondisi pandemi Covid-19, dimana para orang tua siswa terdampak secara ekonomi. Sehingga yang dilakukan oknum instansi pendidikan adalah satu kejahatan besar atas aturan dan kemanusiaan,” tegasnya.
Massa demonstran kemudian ditemui Wakapolres Blitar Kompol Himawan. Pada audiensi itu, pihak kepolisian menyatakan menerima aduan yang disampaikan para mahasiswa dan akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
