FaktualNews.co

Ratusan Santri Ponpes Riyadlus Solihin Kota Probolinggo Keracunan

Peristiwa     Dibaca : 1177 kali Penulis:
Ratusan Santri Ponpes Riyadlus Solihin Kota Probolinggo Keracunan
FaktualNews,co/Mojo
Ambulans saat keluar masuk Ponpes Riyadlus Solihin, Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Ratusan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlus Solihin, Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo, keracunan. Diduga, setelah mengkonsumsi makanan yang dihidangkan di acara peringatan Tahun Baru Islam.

Tidak ada korban jiwa dalam tragedi 1 Suro atau Muharram tersebut. Bahkan, kondisi santri sebagian besar membaik dan sudah ada yang kembali ke pondok.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah, Kamis (20/8/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. Ia membenarkan, kalau ratusan santri keracunan makanan yang disantap usai acara peringatan 1 Muharam, Rabu (19/8/2020) malam.

Makanan berupa nasi kotak tersebut, berasal dari sejumlah katering, pesanan penyelenggara acara. Pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang diduga penyebab keracunan.

Sampel makanan tersebut, kata Abrar akan seceoatnya dikirim ke Surabaya untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan tersebut. Disebutkan, santri yang keracunan berjumlah antara 160 hingga 180 orang. Sebagian besar perempuan dan 5 santri dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh dan 30-an dirawat di Puskesmas Ketapang, Kanigaran dan Wonoasih. “Kondisi sekarang sudah membaik semuanya,” ujar Abraar saat di Ponpes.

Selain dirawat di RSUD, sekitar 130-an santri ditangani di pondok. Mereka dirawat dan dipantau tim kesehatan secara bergantian. Jika kondisinya membaik mereka akan dikembalikan ke ruang masing-masing.

“Semuanya baik baik saja. Mudah mudahan yang keracunan tidak bertambah. Bagi santri yang dirawat di RSUD, sudah kami sediakan ruangan,” ujarnya di sela-sela kesibukannya memantau keracunan tersebut.

Saat ditanya, mengapa santri keracunan Kamis pagi, padahal acara makan, Rabu malam. Abraar menjawab, alergi tergantung daya tahan tubuh. Makanya ada santri yang mual dan muntah pagi hari, siang dan sore. Bahkan mereka yang daya tahan tubuhnya kuat, keracunan Kamis siang.

“Alergi itu tergantung daya tahan tubuh. Ada santri yang baru saja merasa perutnya tidak enak. Padahal makannya kemarin malam,” jelas dokter yang memiliki rumah sakit tersebut.

Pantauan di lokasi kejadian, kebanyakan orang tua atau wali santri mengaku, tidak tahu kejadian sebenarnya. Karena itu tidak bersedia diwawancarai. Mereka ke pondok setelah mendengar informasi keracunan untuk memastikan putra-putrinya.

“Kami tidak tahu. Kami ke sini setelah dapat kabar di pondok ada santri keracunan,” ujar sejumlah wali santri.

Sementara itu, salah seorang warga saat ditanya membenarkan kalau dirinya salah satu katering yang memasok nasi kotak ke pondok. Hanya saja ia mengaku, belum tahu apakah makanan yang dikirim ke Ponpes itu beracun.

“Yang jelas, keluarga dan tetangga tidak ada yang keracunan makan sisa nasi yang kami kirim ke pondok. Biasa, kami selalu masak lebih. Lebihnya itu dimakan keluarga dan tetangga,” katanya singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas