FaktualNews.co

Lucunya Emak-Emak di Jombang, Disosor Angsa Saat Lomba Agustusan

Peristiwa     Dibaca : 901 kali Penulis:
Lucunya Emak-Emak di Jombang, Disosor Angsa Saat Lomba Agustusan
FaktualNews.co/Muji Lestari
Lomba menangkap angsa di Dusun Ketanen Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang. 

JOMBANG, FaktualNews.co – Menangkap angsa, unggas yang dikenal suka menyosor, mungkin sudah biasa kita lakukan. Lalu bagaimana bila menangkap binatang unggas itu dilombakan dan dilakukan dengan mata tertutup? Tentu menjadi tantangan sendiri.

Lomba itulah yang pada Sabtu (22/8/2020) pagi menghebohkan Dusun Ketanen, Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Warga bergelak tawa dan riuh rendah menyaksikan emak-emak dan bapak-bapak berlomba menangkap seekor angsa dengan mata tertutup.

Iya, lomba menangkap angsa tersebut merupakan salah satu yang digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-75. Selain angsa, panitia lomba juga melepaskan beberapa ekor bebek di arena lomba.

Lomba menangkap angsa dan bebek ini semakin terlihat semarak dan diwarnai gelak tawa para penonton. Karena tak jarang salah satu peserta lomba menjerit kesakitan karena tak sadar dipatok sang angsa yang kebingungan menyelamatan diri dari sergapan sejumlah orang yang hendak menangkapnya.

Bagi siapa yang berhasil menangkap angsa atau bebek itu, dia yang berhak menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah yang telah disediakan panitia.

“Sakit sekali lengan saya disosor banyak (angsa) ini pak,” teriak salah satu emak-emak peserta lomba.

Tak hanya menangkap angsa dan bebek, panitia juga menggelar lomba minum teh dengan  botol susu bayi (dot) dan merias wajah dengan mata tertutup.

Tentu lomba tersebut sangat meriah dan lucu. Sebab, bisa kita bayangkan, jika ada orang dewasa yang minum menggunakan botol susu bayi alias ngedot. Tentu menggemaskan.

Salah satu panitia lomba, Masudin,  mengaku sengaja menggelar perlombaan unik untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk rasa syukur dan bangga terhadap para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan melawan penjajah 75 tahun silam.

Dia berharap, generasi milenial sekarang akan mampu meneruskan perjuangan para pahlawan itu.

“Ini bentuk penghargaan kami kepada para pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan Indonesia, mereka (anak-anak) ini perlu tahu bagaimana perjuangan para pahlawan di medan perang itu, kami bangga, merdeka,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh