PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Polres Probolinggo Kota akan menghentikan kasus pembacokan yang terjadi Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Sebab, dua pria yakni Arman (30) dan Asse Lani (55) yang terlibat bacokan atau carok, sama-sama meninggal.
Polres Probolinggo Kota, hanya mengamankan rekan Asse Lani yang diketahui membawa senjata tajam (Sajam), saat peristiwa bacokan berlangsung. Hal itu diungkap Kasat Reskrim Polresta, AKP Heri Sugiono, Minggu (23/8/2020) malam. Hanya saja, Kasat tidak menjelaskan, identitas pria yang akan dijerat pasal kepemilikan sajam tersebut.
Sedang kasus duel berlatar belakang dendam tersebut dimungkinkan tidak dilanjut. Mengingat, keduanya sama-sama meninggal dalam perjalanan menuju RSUD dr Mohamad Saleh dan Rumah Sakit Dharma Husada. “Karena saling bacok. Perkaranya kami hentikan karena dua-duanya meninggal,” ujarnya.
Disebutkan, duel berdarah yang berlangsung Jumat malam tersebut berlatar belakang dendam lama. Dendam yang diawali cekcok kemudian terjadi pemukulan tersebut berlangsung 2 bulan yang lalu.
“Dua bulan lalu keduanya cekcok yang berakhir pemukulan. Asse Lani dipukul Arman. Kejadiannya saat mereka pesta minuman keras,” papar Heri.
Beberapa hari setelah aksi pemukulan, Arman kembali ke tempat asalnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Tak lama di kampung kelahirannya, pada Hari Raya Idul Adha kemarin, Arman kembali ke Kota Probolinggo.
“Mendengar Arman pulang, Asse mendatangi rumah kontrakan Arman, sekitar pukul 20.00 WIB,” tambahnya.
Di rumah kontrakan yang berlokasi di Kampung Tajungan, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, keduanya terklibat adu mulut (cekcok). Akibat tidak bisa menahan amarah dan tidak ada yang mau mengalah, keduanya mengeluarkan senjata tajam (sajam). Akhirnya, pria beda usia tersebut terlibat perkelahian dan saling bacok hingga keduanya tewas.
Akibat luka bacokan, kedua pria yang sama-sama berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Disebutkan, Dua orang yang tewas dalam peristiwa berdarah itu adalah Arman, penghuni rumah kontrakan di Kampung Tajungan. Asse Lani, ber-KTP di jalan A Yani, Gang Sutomo No 15, Kelurahan Mangunharjo. Adapun barang bukti yang diamankan yakni, senjata tajam jenis parang (badik) dan golok.
Sebelumnya, Doni Papahan, tetangga Arman mengaku, tidak tahu persis kejadiannya. Ia keluar rumah malam itu setelah mendengar suara seperti orang gaduh. Namun, karena anaknya juga ikut, pria asal Sumatera tersebut tidak langsung keluar.
“Kami memasukkan anak dulu, lalu kami keluar. Saya lihat, Arman sudah roboh,” ujarnya.
Doni mengira hanya Arman saja yang menjadi korban. Ia mengetahui ada korban lain yang juga roboh, setelah diberitahu tetangga depan rumahnya. Hanya saja, ia tidak kenal dengan korban Asse Lani.
“Ya, dua orang. Armand dan satunya saya tidak kenal. Agak jauh, Arman di sini, lawannya di sana. Kalau soal penyebabnya, saya tidak tahu,” katanya, usai kejadian.