FaktualNews.co

Dianggap Meninggal karena 20 Tahun Tanpa Kabar, Perempuan di Ngawi Mendadak Muncul

Peristiwa     Dibaca : 835 kali Penulis:
Dianggap Meninggal karena 20 Tahun Tanpa Kabar, Perempuan di Ngawi Mendadak Muncul
FaktualNews.co/zaenal abidin
Sulastri (Nur Aini) menggendong anaknya saat didatangi perangkat desa dan babinsa setempat.

NGAWI, Faktualnews.co-Warga Dusun Gunung Rambut, Desa/Kecamatan Pitu Ngawi dihebohkan dengan munculnya Sulastri (33), putri dari pasangan suami-istri (pasutri) Darmo Yaman (alm) dan Yatinem (almh), warga setempat.

Pasalnya Sulastri sudah sekitar 20 tahunan meninggalkan rumah merantau ke Boven Digoel Papua dan tanpa kabar. Kini dia mendadak pulang ke kampung halamannya dalam keadaan sehat.

Diperoleh informasi, putri bungsu dari pasutri Darmo Yaman dan Yatinem pergi merantau ke Papua. Pada saat meninggalkan rumah tersebut Sulastri masih remaja belasan tahun.

“Jadi sewaktu meninggalkan rumah pergi merantau masih berusia belasan tahun,” jelas Sukono, Kasun setempat, kepada Faktualnews, Senin (24/8/2020).

Karena telah lama tidak ada kabar berita bungsu dari tujuh bersaudara tersebut telah dianggap meninggal. Beberapa tahun silam kedua orang tuanya yang tinggal di sekitar Waduk Pethuk di pinggiran hutan tersebut juga meninggal.

Para saudaranya sendiri, setiap selamatan memperingati kematian orang tuanya juga dikirim doa untuk Sulastri yang dianggap telah meninggal. Hingga selamatan sampai seribu harinya pun telah lewat.

Tiba-tiba beberapa waktu lalu Sulastri datang ke kampung halamannya. Namun namanya sudah berganti menjadi Nur Aini.

Kedatangan perempuan dengan dialek warga Papua tersebut mengagetkan warga sekitar. Pada saat itu dia hanya mengingat tempat tinggalnya di sekitar waduk Pethuk tersebut.

Dan pada saat bertanya warga setempat tidak banyak yang mengetahui. Hingga bertemu dengan salah satu saudara kandungnya.

“Dia meninggalkan rumah saat masih kecil dan tidak sempat mengenyam pendidikan, sehingga dia buta huruf. Jadi dia tidak dapat memberi kabar dari Papua,” urai Sukono.

Dan yang terjadi saat ini, warisan dari kedua orang tuanya telah dibagi untuk saudaranya. Sedangkan untuk dia, karena telah dianggap meninggal tidak mendapatkan hak waris. Saat ini dia tinggal di samping rumah milik saudaranya.

“Karena sebelumnya dianggap sudah meninggal, dia tidak mendapatkan hak waris dan seluruh tinggalan dari orang tuanya dibagi untuk ke enam saudaranya,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah