Peristiwa

Polisi Disekap Santri Saat Selidiki Kasus Narkoba di Sampang

SAMPANG, FaktualNews.co – Dua anggota polisi di Sampang dikabarkan mengalami penyekapan oleh para santri sebuah Pondok Pesantren saat menyelidiki kasus peredaran Narkoba.

Kapolres Sampang, AKBP Abdul Hafidz, membenarkan kabar tersebut ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Ia mengatakan, akibat penyekapan tersebut penyelidikan yang dilakukan anggotanya itu gagal.

“Jadi itu kan proses lidik (penyelidikan), tadi malam ya akhirnya bubar total,” terang Kapolres Sampang, Selasa (25/8/2020).

“(Terkait) kasus Narkoba,” imbuhnya singkat.

Perwira polisi yang baru menjabat sebagai Kapolres Sampang ini menambahkan, pelaku kasus Narkoba yang diburu dalam penyelidikan ini berada di luar lingkungan pondok. Namun entah mengapa, kemudian para santri justru menyekap anggotanya.

Kapolres menduga, hal ini akibat adanya kesalahpahaman.

“Intinya dalam proses lidik, tadi malam sudah ramai begitu. Orang yang mau kita ambil ya kabur,” tandasnya.

Saat ini, kata dia, anggota polisi yang disekap sudah bebas dan situasi di sekitar kejadian juga berangsur kondusif.

“Sudah kondusif, sudah tidak terjadi apa-apa,” pungkasnya.

Berdasar data yang diterima, penyekapan terjadi di Desa Pandiyangan Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang, pada Senin (24/8/2020) petang.

Dua anggota Polsek Robatal yang hendak mengambil barang bukti atas kasus peredaran narkoba di sekitar lingkungan Pondok Pesantren Darul Amin Somber Telor disekap para santri.

Kericuhan pun sempat mewarnai penyekapan. Beruntung, Kapolres Sampang Abdul Hafidz bersama Bupati Slamet Junaidi segera mendatangi lokasi kejadian sehingga massa yang mulai tersulut emosi kembali tenang. Anggota polisi tersebut akhirnya bebas dari penyekapan.