Dampak Penutupan Jembatan Lembu Peteng Tulungagung, Dua Titik Ini Rawan Macet
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Setelah sebulan jembatan Lembu Peteng ditutup untuk perbaikan, Dinas Perhubungan Tulungagung memetakan dua objek lokasi yang sering alami kepadatan hingga rawan macet. Khususnya lalulintas di sekitar jembatan Lembu Peteng,
Usai ditutup pada 4 Agustus lalu, jembatan Sembung dan jembatan Beton Kutoanyar menjadi jalur alternatif terdekat bagi masyarakat yang hendak menyeberang melintasi aliran sungai Ngrowo.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Tulungagung Jarmani mengaku sudah memetakan spot-spot yang sering terjadi penumpukan kendaraan.
Salah satunya jembatan beton Kutoanyar, yang hanya bisa dilewati secara bergantian karena hanya satu jalur saja atau khusus untuk kendaraan roda dua.
“Terjadi kemacetan pada jam-jam kerja maupun pulang kerja, karena titik itu menjadi lintas utama bagi pengendara kendaraan roda dua, serta adanya pertemuan dari beberapa simpang. Kalau dihitung waktu antrean, mencapai sekitar 5-10 menit,” terangnya, Kamis (27/8/2020).
Kemudian untuk titik kedua, yaitu berada di jembatan Sembung. Jembatan tersebut, menjadi akses terdekat yang bisa dilalui berbagai kendaraan.
“Karena jembatan Sembung, juga merupakan ada persimpangan. Jadi di titik itu juga berpotensi padat,” jelasnya.
Menurut jarmani, sebenarnya jika masyarakat mau sedikit mengalah dan mengikuti arahan petugas. Penumpukan kendaraan itu tidak akan terjadi.
“Jadi untuk kawan-kawan pengendara, kalau mau mengikuti arahan petugas jadi melintas di sejumlah jalan yang sudah ditentukan, sebenarnya juga akan mengurangi kepadatan di dua titik itu,” beber Jarmani.
Selama ini, masyarakat terlihat lebih memilih melalui jalan pintas seperti jembatan kecil diutara maupun selatan jembatan lembu peteng, dengan keyakinan untuk mempersingkat waktu.
Bahkan, dari pantauan Dinas Perhubungan, puncak kepadatan juga terlihat di jembatan beton Kutoanyar. Saat jembatan gantung di Desa Moyoketen mengalami perbaikan beberapa waktu yang lalu.