FaktualNews.co

Demo Desak Belajar Tatap Muka di Disdikbud Jombang, Emak-Emak Tawarkan Solusi Aman

Pendidikan     Dibaca : 665 kali Penulis:
Demo Desak Belajar Tatap Muka di Disdikbud Jombang, Emak-Emak Tawarkan Solusi Aman
FaktualNews.co/muji lestari
Demo emak-emak di Jombang desak belajar tatap muka di sekolah segera dimulai.

JOMBANG, FaktualNews.co-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang didemo emak-emak atau ibu-ibu muda yang mendesak sistem belajar tatap muka di sekolah segera dimulai, Jumat (28/8/2020).

Selain tak efektif, para pendemo yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Orangtua Sayang Anak (Frosa) ini juga menyebut sistem belajar online selama masa pandemo covid-19 ini justru membuat hafalan materi pelajaran anak-anak semakin hilang.

Salah satu pendemo, Jeffy menawarkan beberapa solusi agar belajar tatap muka bisa segera dimulai.

Menurutnya, belajar tatap muka di tengah wabah virus corona itu bisa dilaksanakan dengan berbagai cara. Dia mencontohkan, belajar dengan sistem shift atau bergantian dan menerapkan protokol covid-19 di kelas.

“Solusi yang kami tawarkan belajar kalau misalkan dikelas itu jumlah siswanya 20 orang, bisa dibagi dua, dengan cara jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, siswa diwajibkan memakai masker, bawa handsanitizer, sarung tangan, dan lain-lain, kemudian bawa bekal makan minum sendiri tidak boleh bergantian,” ujar Jeffy.

Sistem belajar online itu sendiri sudah berlangsung selama sekitar lima bulan sejak masa pandemi covid-19. Belajar dirumah ini sebagai salah satu langkah memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Hanya saja, setelah berjalan beberapa bulan, para wali murid justru menilai kebijakan itu tidak efektif karena anak-anak mereka justru kehilanga pendidikan karakter dari guru-gurunya.

“Penyampaian kasih sayang guru kslau online itu tidak akan didapat, tidak sama dengan tatap muka,” terangnya.

Jeffy juga membeber beberapa alasan lain bahwa belajar tatap muka sudah aman dilaksanakan. Sebab, beberapa sektor lain yang justru dianggap cukup rawan menjadi klaster penyebaran virus corona, namun sudah beroperasi. Seperti tempat wisata dan pasar.

Menurut Jeffy, lingkungan sekolah malah memiliki area dan ruang gerak yang cukup kecil. Sebab, orang-orang yang keluar masuk di lingkungan sekolah ini lebih jelas asalnya.

“Kalau menunggu zona aman, semua aspek juga harus dilakukan, seperti tempat wisata, pasar dan pusat perbelanjaan. Di sana yang datang malah dari segala penjuru, kita tidak tahu mana yang tidak sakit dengan yang membawa virus kan?,” pungkasnya.

Sementara, aksi demo sendiri kemudian dilanjutkan ke Kantor Pemkab Jombang. Mereka membawa poster tuntutan ke kantor Pemkab di Jalan Wahid Hasyim Jombang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah