FaktualNews.co

RSUD Jombang Jaga Mutu Layanan di Masa New Normal, Pendaftaran Pasien Bisa Via Aplikasi Android

Advertorial     Dibaca : 813 kali Penulis:
RSUD Jombang Jaga Mutu Layanan di Masa New Normal, Pendaftaran Pasien Bisa Via Aplikasi Android
FaktualNews.co/Istimewa
Acara dialog yang dipandu Kasubag Humas RSUD Jombang dr. Fery Dewanto, Rabu (26/8/2020).

JOMBANG, FaktualNews.co – Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di masa new normal, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang menerima pendaftaran pasien secara daring. Pendaftaran bisa dilakukan melalui aplikasi WhatsApp atau aplikasi RSUD Jombang yang bisa diunduh di Play Store oleh pengguna ponsel android.

Demikian disampaikan Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Jombang, dr. Dahlia Prihandini, M. Kes, dalam acara dialog yang dipandu Kasubag Humas RSUD Jombang dr. Fery Dewanto, Rabu (26/8/2020).

“Selain bisa datang langsung ke RSUD, masyarakat bisa juga mendaftar terlebih dahulu melalui WhatsApp atau aplikasi yang sudah ada, sehari sebelumnya,” terang Dahlia Prihandini.

Menurut dia, cara daring lebih efektif untuk meminimalisir persebaran virus Corona saat masyarakat membutuhkan layanan di rumah sakit yang yang berpredikat akreditasi paripurna tersebut.

“Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir. Selain karena di rumah sakit juga diterapkan protokol kesehatan yang baik, warga juga tidak perlu mengantre, karena bisa mendaftar dari rumah,” lanjut Dahlia.

Dahlia mengatakan, untuk memenuhi standar protokol kesehatan, RSUD mewajibkan petugas rekam medis melakukan pendataan dan mengatur jadwal kunjung ke poliklinik sebagai upaya physical distancing untuk meminimalisir antrean di loket pendaftaran.

Lebih jauh Dahlia menjelaskan, protokol kesehatan telah dilakukan secara optimal oleh RSUD Jombang, sehingga bagi setiap pasien yang ingin berobat hanya boleh diantar oleh satu orang serta wajib menggunakan masker.

Selanjutnya, fasilitas lain seperti meja untuk pendaftaran pun terdapat kaca pembatas sebagai antisipasi terhadap droplet infection.

Droplet infection merupakan penularan virus secara langsung melalui droplet (percikan air liur) yang muncul ketika batuk, bersin, berbicara, dan mengandung agen infeksius. Droplet yang terinfeksi mampu mencapai jarak hingga dua meter.

Setelah melakukan pendaftaran, pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu pasien dan pasien diharapkan memperhatikan himbauan pada tempat duduk sebagai tanda untuk melakukan physical distancing ketika menunggu pemeriksaan dokter.

Demikian juga dengan fasilitas kesehatan di ruang poliklinik. Urusan itu telah diperhatikan oleh RSUD Jombang, baik untuk tenaga kesehatan dan pasien.

Saat proses pemeriksaan, dokter diberi stetoskop yang lebih panjang, dilengkapi dengan hand sanitizer, wastafel serta sabun untuk cuci tangan. Tersedia pula rekam medis dan resep e-elektronik sebagai cara untuk mengurangi kontak terhadap pasien.

Beberapa peralatan mumpuni yang dimiliki ruang Radiologi diantaranya yaitu CT Scan dengan 128 slide, sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas. Peralatan yang tidak kalah canggih adalah USG Doopler yang digunakan untuk kasus pembuluh darah, tiroid, dll.

Dasar yang jelas untuk pemeriksaan pasien Covid-19 dilakukan dengan pemeriksaan fisik, klinis, labolatorium, dan alat penunjang. RSUD Jombang sudah memiliki alat PCR yang mampu mendeteksi Covid-19 maupun non Covid-19.

Alur pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan adalah anamnesa, pemeriksaan fisik di Ruang Gawat Darurat, pengisian lembar screening oleh petugas, kemudian diberi petunjuk apakah pasien mengarah ke Covid-19 atau tidak.

Catatan RSUD Jombang sejak Maret sampai Agustus soal prosentase kesembuhan pasien Covid-19 cukup memuaskan. ”Sejak maret ada 282 pasien yang kita rawat, dengan kesembuhan mencapai 67 persen atau sebanyak 189 pasien dinyatakan sembuh,’’ papar dia.

Sementara dokter spesialis paru, dr Nurlela, dalam kesempatan tersebut menerangkan beberapa hal mengenai penyakit Covid-19. Misalnya, setiap pasien yang bergejala akan dilakukan beberapa screening.

Dia juga menegaskan, penanganan setiap pasien di RSUD Jombang sudah sesuai prosedur. “Ada kabar atau pemberitaan yang mengatakan jika sakit di RSUD Jombang akan dianggap Covid-19. Jadi itu tidak benar, saya harap masyarakat berpikiran positif dan tidak termakan informasi yang tidak benar seperti itu,’’ jelas dia.

Pengalaman berada di ruang isolasi khusus penderita Covid-19 pernah dirasakan oleh dr. Heri Wibowo, M.Kes. mantan Kepala Dinas Kesehatan periode 2012-2017.

Heri Wibowo mengatakan, dengan kondisi yang tidak enak badan, dia beinisiatif untuk langsung memeriksakan diri ke UGD RSUD Jombang. Berdasarkan hasil diagnosis positif, petugas medis mengantarkan dia ke ruang isolasi ICU Central.

Tiga hari pertama, pengakuan Heri, dia mengalami keadaan tidak sadarkan diri dan susah bernafas. Sempat mengalami fase gawat, hingga dia dirujuk ke tempat lain dengan fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

Namun berkat dokter dan perawat yang memiliki skill baik, SDM yang saling mendukung, lingkungan yang nyaman, monitoring yang rutin, perhatian keluarga dan semangat untuk sembuh, membuat dia mulai pulih.

“Kalau tidak dengan pelayanan yang baik, Saya yang memiliki riwayat comorbid dan berusia diatas 50 tahun tidak akan sembuh. Saya berterimakasih kepada tim RSUD Jombang yang sudah maksimal menjalankan tugasnya,” kata dokter yang sempat mengalami ganguan psikologis (reinfeksi) dan harus dirawat di ICU Central selama 21 hari tersebut. (*)

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh