MOJOKERTO, FaktualNews.co-Sedikitnya 120 pelaku atau pegiat bank sampah berkumpul dalam gelar Silahturahmi Nasional (Silatnas) Bank Sampah 2020 di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, selama dua hari, Sabtu-Minggu (29-30/8/2020).
Ketua Pelaksana, Siyantoko menyampaikan, kegiatan ini bertujuan membuka koneksi bagi pengusaha industri daur ulang dan mengubah cara pandang sampah bernilai ekonomi tinggi.
Dikatakan, selama ini pengelola bank sampah memiliki pola pikir mendasar, yaitu melihat sampah dari dagingnya saja. Akan tetapi belum sampai melihat sampah secara mendetail.
“Hal itulah yang membuat pelaku pengelola bank sampah tidak bisa memenuhi kebutuhan industri daur ulang,” katanya pada FaktualNews.co, Minggu (30/08/2020).
Maka, lanjut pria yang kerap disapa Toko itu, diharapkan dalam pertemuan silatnas kali ini para pelaku bank sampah bisa berinteraksi langsung bagaimana cara pengelolaan bank sampah yang baik dan benar. Sehinga, bank sampah dapat bertumbuh kembang dan berkesinambungan.
“Dengan berinterkasi secara langsung mereka mampu memberikan secercah jalan terang bagaimana cara mengelola bank sampah yang benar,” ujarnya.
Peserta tidak hanya datang dari wilayah Jawa Timur saja, melainkan dari berbagai provinsi. Di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, DIY, NTB, Lampung, Sulawesi, dan Bali.
Adapun Forum Silatnas Bank Sampah ini sudah terbentuk sejak tahun 2008 di Bantul, Yogyakarta. Hingga kini, bank sampah terus berkembang, berevolusi, dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan masyarakat di Indonesia.
Toko menambahkan, kehadiran bank sampah diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah yang hingga kini belum menemukan solusi kongkret. “Bank sampah dipandang masih bersifat local wisdom di bidang wirausaha,”ungkapnya