FaktualNews.co

Makan Rawon di Lakarsantri Surabaya, Gus Hans Disambut Hangat Relawan WS

Peristiwa     Dibaca : 661 kali Penulis:
Makan Rawon di Lakarsantri Surabaya, Gus Hans Disambut Hangat Relawan WS
FaktualNews.co/Risky
Gus Han saat makan malam di warung rawon Lakarsantri, bersama relawan WS (Whisnu Sakti Buana) di Pilwali Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Jelang turunnya rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk Pilwali Surabaya 2020, relawan Whisnu Sakti Buana alias WS makin genjar mendukung Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), agar bisa mendampingi WS di Pilwali Surabaya.

Setelah Tim Bledek, kini giliran puluhan relawan WS wilayah Lakarsantri menyambut kedatangan Gus Hans, di warung rawon legendaris H Suparan, Jalan Lakarsantri, Wiyung, Surabaya, Senin (31/8/2020) tengah malam.

Begitu turun dari mobil, puluhan orang berkaus merah berlogo PDIP bertuliskan Whisnu Sakti Buana dan bermasker, langsung menyambut kehadiran Gus Hans dengan salam khas PDIP: Merdeka! Merdeka! Merdeka! sambil mengepalkan tangan yang disambut balik Gus Hans dengan pekik serupa.

Saat itu, Gus Hans ditemani sejumlah kalangan muda dari Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren. Sambil menyantap makan malam, obrolan berlangsung akrab dan hangat. Mulai seputar kebudayaan hingga kondisi terkini Surabaya. Para relawan juga menganggap momen tersebut sebagai sambung seduluran sembari santap makan malam.

“Ya saya di luar dugaan, ternyata disambut hangat relawan Mas Whisnu, dan Alhamdulillah mereka memberikan support yang baik, serta memberikan rasa percaya diri kita untuk bisa mengikuti proses berikutnya,” ucap Gus Hans.

Gus Hans mengatakan, obrolant tersebut tak hanya soal Pilwali Surabaya semata. Namun juga terkait seni budaya yang memang mengakar kuat di daerah Lakarsantri, Lontar dan sekitarnya. Misalnya, masih ada sedekah bumi dan pelestarian budaya tradisional lainnya.

Sebagai pecinta seni, Gus Hans berharap, Surabaya tidak kehilangan identitas dengan kultur budaya yang ada. “Boleh kita menjadi kota metropolitan. Tapi jangan lupakan tentang budaya lokal yang ada. Think globally, act locally. Kita boleh berpikir global tapi action kita, sikap kita harus berpijak pada kearifan lokal,” paparnya.

Tak hanya itu, Gus Hans juga memuji olahan rawon di daerah itu. Apalagi rawon adalah salah satu menu unggulan Kota Pahlawan. “Rawonnya enak, bisa diulang datang kembali,” ucapnya.

Artinya, tandas Gus Hans, kuliner di Surabaya ini makin beragam dan bisa masuk dalam konsep wisata apa pun. “Tidak sekedar makanan ya, tapi pengunjung juga bisa menikmati agar mereka kembali ke Surabaya,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas