FaktualNews.co

Menolak Diisolasi, Suami-Istri dan Anak di Tuban Meninggal Dunia karena Corona

Kesehatan     Dibaca : 736 kali Penulis:
Menolak Diisolasi, Suami-Istri dan Anak di Tuban Meninggal Dunia karena Corona
Faktualnews/faisol
Tim Gugus Tugas Covid-19 Tuban saat rilis satu keluarga meninggal karena Corona.

TUBAN, FaktualNews.co-Satu keluarga terdiri dari tiga orang warga Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban meninggal dunia karena corona.  Tiga orang terdiri  dari suami-istri dan anak tersebut, sebelum meninggal menolak diisolasi di rumah sakit.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Tuban, Endah Nurul Komariyati, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakan, awalnya si perempuan atau istri yang pertama kali positif corona.

Namun dia menolak dikarantina dan memaksa pulang ke rumahnya, sehingga petugas medis tak bisa berbuat banyak dan merelakan perempuan tersebut pulang.

Tak lama kemudian, si perempuan itu meninggal. Sehari kemudian, giliran suaminya meninggal, dan esoknya lagi si anak yang meninggal.

“Meninggalnya satu keluarga ayah, ibu dan anaknya belum lama dan kami sudah berusaha membujuk agar dikarantina, tapi mereka menolak,” kata Nurul, Senin (31/8/2020).

Penyebaran virus Covid-19 yang menginfeksi keluarga tersebut cepat. Buktinya, dua orang kerabat mereka meninggal dunia karena terpapar virus corona. Sebelum meninggal keduanya pernah melakukan kontak langsung dengan ketiga almarhum.

“Jadi meninggal dunianya tidak langsung. Ibu yang pertama kali, selang sehari bapaknya dan disusul lagi anaknya. Terus yang dua kerabatnya ini setelahnya lagi,” jelas Nurul.

Karena kejadian ini, menurut Nurul, Pemkab Tuban menutup sementara aktivitas pasar yang diduga menjadi awal penyebaran virus corona yang menyerang satu keluarga tersebut.

“Sudah langsung kita tutup dan sterilisasi agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban,” imbuhnya.

Saat ini Tim Gugus Covid-19 Tuban melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan kelima korban corona tadi.

Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussien mengaku meningkatnya jumlah kasus warga yang terpapar virus corona ini karena Tuban merupakan kabupaten yang menjadi daerah transit bagi warga luar daerah. Sehingga Tuban kembali menjadi zona merah setelah beberapa pekan masuk zona orange.

“Makanya tadi bapak bupati menggeluarkan peraturan, termasuk mengadakan jam malam dan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak boleh isolasi mandiri, melainkan harus isolasi di tempat yang kita sediakan,” kata Wabup Tuban.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah