Peristiwa

PMI Asal Jember Meninggal di Malaysia dalam Kondisi Sakit

JEMBER, FaktualNews.co-Siti Fausiyeh (45), seorang pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Dusun Krajan, Desa Lembengan, Kecamatan Ledokombo, Jember, meninggal di Malaysia, Senin (31/8/2020) kemarin.

Wanita ini meninggal sekitar pukul 17.00 WIB waktu setempat, karena menderita sakit yang menyebabkan perutnya membesar sejak November 2019 lalu.

Terkait hal ini, pihak keluarga mengaku kecewan terhadap Pemkab Jember. Sebab, sebelumnya 29 Juni 2020 sempat berkirim surat kepada Bupati Jember Faida agar membantu memulangkan Siti.

Akan tetapi hingga PMI ini meninggal, pihak keluarga belum mendapat tanggapan atau kabar dari bupati.

“Hingga ibu meninggal tadi malam belum ada jawaban atas surat yang saya kirim ke bupati. Memang pak camat pernah datang ke rumah adik saya, tapi hanya ngobrol biasa,” kata Ghufron Slamet, anak Siti Fausiyeh, di rumahnya, Selasa (1/9/2020).

Ia mengaku, soal status PMI atau TKI ibunya, lewat jalur yang salah.

“Saya memahami ibu saya berangkat TKI lewat jalur tidak resmi. Waktu itu ikut saudara-saudaranya. Tapi saya berharap saat itu ada perhatian dari pemerintah,” katanya.

Karena tak ada tanggapan dari pemkab, Ghufron sendiri melacak keberadaan ibunya saat menjadi TKI di Malaysia.

“Alhamdulillah tahu alamatnya, dan juga ibu di sana menikah lagi dengan orang Lamongan. Tapi kemudian sakit, saya berharap bisa pulang agar dirawat anak-anaknya,” katanya.

Ghufron merasa kecewa atas yang dialaminya. Namun dia dan adiknya Siti Fauziyah hanya bisa pasrah.

Terkait sakit yang diderita oleh ibunya, Ghufron awalnya menduga ibunya hamil.

“Tapi kemudian diperiksa di rumah sakit sana, katanya kanker di perut. Tapi jelasnya bagaimana saya kurang paham, karena ngomongnya (logat) orang Malaysia kan cepat,” jelasnya.

Namun Ghufron merasa kecewa, karena sang ibu tidak sempat dirawat olehnya dan meninggal dengan kondisi sakit yang memprihatinkan.

“Saat itu kalau bisa pulang mungkin bisa kita rawat. Tapi sekarang kondisi Covid-19, tambah susah mau pulang. Akhirnya kesepakatan keluarga, tadi malam telepon. Kita ikhlas ibu dimakamkan di Malaysia,” katanya.

Kepala Dinas tenaga kerja (Disnaker) Kabupaten Jember Bambang Edi Santoso, tidak bisa dikonfirmasi melalui ponselnya. Sedangkan saat dikirimi pesan singkat melalui WhatsApp, juga belum ada jawaban.