FaktualNews.co

Wali Kota Risma Ungkap Alasan Tolak Tol Tengah Kota di Surabaya

Peristiwa     Dibaca : 527 kali Penulis:
Wali Kota Risma Ungkap Alasan Tolak Tol Tengah Kota di Surabaya
Faktualnews/risky prama
Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya

SURABAYA, FaktualNews.co-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengungkapkan sederet alasan dirinya menolak pembangunan jalan tol tengah Kota.

Menurutnya, selain dapat membebani warga, adanya tol tengah kota akan membuat Surabaya menjadi kota mahal yang berdampak kepada kesenjangan sosial.

“Kenapa saya menolak jalan tol, karena saya melihat warga saya minimal 20 tahun ke depan ini naik motor. Misalkan dibuka tol, motor bisa masuk tapi bayar. Kalau dia untuk kerja saja bayar, padahal dia pendapatannya belum mesti, kapan dia sejahtera, itu harus dihitung,” kata Wali Kota Risma, Selasa (1/8/2020).

Di samping itu, Wali Kota Risma menyebut, tol tengah kota akan membuat Surabaya menjadi kota mahal. Dengan begitu, maka kota ini akan dipandang tinggi atau dinilai bagus dan megah.

Sehingga kota mahal itu berdampak buruk dan dapat menimbulkan kesenjangan.

“Kalau kota ini menjadi mahal, maka kota itu tidak akan menjadi efisien. Akhirnya yang mampu yang bertahan. Dampaknya, kota ini rentan sekali terhadap kericuhan. Karena apa? Kesenjangan tadi, nanti akan memudahkan orang terjadi demo, amarah. Teorinya ada, aku tidak ngawur. Jadi semua itu harus dihitung,” ulang dia.

Alasan kedua, sambung wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan, apabila koridor tol tengah kota itu dibuat masif jalur Utara – Selatan, tentunya akan berdampak kepada sulitnya warga mendapat air bersih.

Pasalnya, jalur tol akan mengganggu sistem aliran air yang ada di Kota Surabaya.

“Kalau ini dibangun maka akan sulit aliran-aliran air itu. Pasti ada konstruksi-konstruksi yang akan mempengaruhi hambatan-hambatan tadi,” papar dia.

Apalagi, kata Risma, saat ini sudah banyak bangunan usaha di tengah kota. Tentunya adanya jalan tol tengah kota itu dapat mengganggu aktivitas perdagangan atau usaha di tengah kota.

“Kalau ini ada tiangnya (jalan tol) itu akan ganggu kalau dia dagang dan sebagainya. Akses juga terganggu, orang kadang pohon saja jadi masalah apalagi konstruksi-konstruksi masif itu. Karena itu kenapa aku menolak, jadi jangan sampai orang dagang itu terganggu,” tegas dia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah