JEMBER, FaktualNews.co-Waria asal Bondowoso bernama Adi Himawan Fahmi, korban penusukan di dalam kamar kos di Jember, kenal dengan Waleed Hussain Enad (40), tersangka pelaku asal Iraq.
Perkenalan awal mereka, dilakukan lewat media sosial (medsos) facebook, dan dilanjutkan dengan beberapa kali pertemuan darat (langsung).
Bahkan pelaku yang merupakan pria keturunan Arab itu memiliki panggilan khusus untuk korban, yakni Salwa. Hal itu diungkapkan KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arief.
“Saat interogasi diakui oleh pelaku, dia kenal dengan korbannya. Berawal dari perkenalan di Facebook, kemudian berlanjut beberapa kali pertemuan. Untuk kejadian ini, pertemuan yang ketiga kalinya,” kata KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arief, Selasa (1/9/2020).
Iptu Arief menjelaskan, dari awal saling perkenalan itu, pelaku memiliki panggilan khusus bagi korban.
“Dipanggilnya Salwa, artinya kalau bahasa arab itu, wanita yang cantik jelita. Karena pelaku sempat mengira korban adalah perempuan,” katanya.
Namun karena kebutuhan ekonomi, ahirnya terjadilah perbuatan nekat ingin menguasai harta benda milik korban itu. Pelaku adalah pengungsi UNHCR dari Iraq.
“Untuk tindak kriminal yang dilakukan, pertemuan ketiga kalinya mereka. Sebelumnya dari percakapan di medsos yang kami baca itu, mereka janjian untuk bertemu. Disepakati di kamar kos itu. Kemudian terjadilah tindak kejahatan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, pria dengan kondisi setengah telanjang dan memakai BH juga CD perempuan, ditemukan bersimbah darah dengan dengan luka di sekitar leher, dalam kamar kosnya Jalan Trunojoyo 90 Lingkungan Sawahan Cantikan RT 03 RW 19, Kelurahan Kepatihan, Kaliwates, Senin (31/8/2020) dini hari.
Korban yang belakangan diketahui seorang waria asal Bondowoso itu, sempat dikira tewas karena luka tusukan yang dialaminya. Namun ternyata masih hidup, setelah kakinya bergerak. Polisi pun bergegas membawa korban ke rumah sakit untuk perawatan.