PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Meski pembangunan taman wisata Pesona Randu belum rampung, namun Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, sudah berbagi.
Puluhan anak yatim, Minggu (6/9/2020) sekitar pukul 09.00 WIB diberi santunan berupa uang. Selain berbagi, tujuan santunan meminta doa kepada anak yatim, agar pelaksanaan pembangunan taman wisata bermain tersebut lancar dan cepat selesai.
Hal tersebut diungkap ketua Pokdarwis sekaligus ketua pelaksana pembangunan, Ide Farid Nasution, usai penyerahan. Disebutkan, dana yang dibagikan ke anak yatim itu, hasil sumbangan pemerintah dan pihak ketiga atau donatur.
Termasuk, biaya pembangunan taman wisata yang dikelolanya. Hanya saja, pria yang dikenal dengan nama Soni tersebut, tidak menjelaskan besaran dana yang diperoleh. Yang penting menurutnya, seluruh dana akan dialokasikan ke pembangunan dan sebagian kecil ke anak yatim dan warga miskin.
“Agar sama-sama menikmati. Warga nantinya bisa menikmati taman wisata yang masih dalam proses pembangunan ini. Bisa bermain dan belajar bersama keluarga,” katanya.
Lokasi yang awalnya dijadikan pembuangan sampah oleh warga sekitar tersebut, akan disulap menjadi taman wisata edukasi, serta kantor Pokdarwis setempat. Pihaknya sudah mengantongi izin pemanfaatan lahan dari Pemkot dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Pengairan.
Selain itu, di sisi selatan tengah dibangun kolam untuk pemancingan dan pembesaran ikan tawar. Pria yang berpenampilan sederhana ini berharap, apa yang dilakukan persama pengurus Pokdarwis lainnya, bermanfaat bagi masyarakat.
“Tujuan kami hanya itu. Memanfaatkan lahan yang tak produktif. Sehingga tidak dibuangi sampah,” jelasnya.
Kendati demikian, ada saja sampah yang masih mengalir di dua sungai tersebut. Guna mencegah sampah yang dari sisi selatan tidak mengalir ke lokasi wisatanya, Ia akan memasang jaring. Selain itu, akan terus melakukan sosialisasi bahaya sampah dibuang di sungai.
“Sekarang sudah berkurang. Tapi masih ada yang membuang ke sungai. Ya, kalau nggak ada saya di sini. Biasanya kalau buang sampah, malam atau dini hari,” pungkasnya.