FaktualNews.co

Kisah Pilu Bocah di Jombang, Operasi Usus Besar setelah Alat Vital Tertendang Sepupu

Peristiwa     Dibaca : 1134 kali Penulis:
Kisah Pilu Bocah di Jombang, Operasi Usus Besar setelah Alat Vital Tertendang Sepupu
Faktualnews/muji lestari
Ocim dan ibunya yang tinggal di rumah kakaknya, Desa Cukir, Diwek, Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co-Achmad Syawaludin Akbar, pelajar klas VI Sekolah Dasar asal Desa Cukir Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur ini, harus rela kehilangan hari-hari ceria sebagaimana anak seusianya.

Setiap hari, remaja yatim yang akrab disapa Ocim ini harus menghabiskan banyak waktunya di tempat tidur. Ini karena sejak enam bulan lalu, dia tak bisa buang hajat secara norman seperti orang pada umumnya.

Setiap setengah jam sekali, ibunya, Rodiyah (47), harus membersihkan kotoran dari lubang anus buatan di perut kirinya.

Menurut Rodiyah, derita Ocim diawali usai dia menjalani operasi usus besar pemindahan lubang anus, setelah mengalami pembengkakan alat vitalnya.

Kejadian ini dialami Ocim setengah tahun lalu. Saat itu, Ocim bermain dengan saudara sepupunya di rumahnya. Saat asyik bercanda itulah, secara tidak sengaja alat vital Ocim terkena tendangan saudara sepupunya itu. Ocim merasa kesakitan.

Satu minggu kemudian, pelajar SD IT Tebuireng itu mengalami demam tinggi dan muntah-muntah. Alat vitalnya pun mulai membengkak.

Oleh ibunya, Rodiyah (47), Ocim kemudian diperiksakan ke Puskesmas Cukir dan mendapat rujukan penanganan ke RSUD Jombang. Ketika itu, bengkak di alat vital putra keempatnya tersebut semakin besar.

Bahkan sebelum dioperasi, benjolan besar berisi nanah itu kemudian pecah.

“Setelah itu, anak saya menjalai beberapa kali operasi, di alat vitalnya dan operasi usus besar, sehingga dibuatkan lubang anus buatan itu. Lalu dipasang kantong filter, setiap setengah jam sekali harus dibersihkan,” terang Rodiyah, Selasa (8/9/2020).

Rodiyah menuturkan, anaknya dirawat di RSUD Jombang sekitar tiga minggu. Biaya yang dikeluarkan untuk operasi itu pun tak sedikit, mencapai Rp 75 juta.

Kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan membuat bebannya semakin berat. Terlebih satu tahun lalu, suaminya, Joko Bambang (57) meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami sakit keras.

Rodiyah yang tak memiliki pekerjaan tetap, harus menanggung kebutuhan ekonomi sehari-sehari keluarganya.

Untuk menyelamatkan nyawa putranya itu, Rodiyah berupaya mencari biaya pinjaman kepada saudaranya. Bahkan, saat itu, Rodiyah mengaku masih memiliki tanggungan biaya di rumah sakit sebesar Rp 12 juta.

Namun kekurangan biaya itu sudah lunas setelah dirinya memohon keringanan kepada pihak rumah sakit.

“Saya cari pinjaman kemana-mana, sampai saat ini saya masih menanggung beban utang, saya sebenarnya masih punya kekurangan biaya di rumah sakit Rp 12 juta, tapi saya nangis-nangis memohon agar diberi keringanan. Alhamdulillah semua dibebaskan rumah sakit,” ungkapnya.

Rodiyah kini hanya bisa pasrah dan berharap ada perhatian dari Pemerintah maupun uluran tangan dermawan untuk meringankan beban keluarganya. Sebab selama ini, Ocim masih membutuhkan biaya perawatan.

Setiap lima hari sekali, Ocim harus kembali ke rumah sakit untuk kontrol dan mengganti kantong filter di lubang anusnya ini dengan yang baru.

Biaya yang harus dikeluarkan Rodiyah untuk perawatan itu mencapai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Bahkan, akhir bulan ini, Ocim harus kembali dioperasi untuk mengembalikan atau memasukkan saluran anus itu ke dalam.

Ini membuat bebannya kian berat, apalagi Rodiyah harus menanggung beban tiga anaknya yang lain yang masih kecil. Bahkan, Rodiyah tak memiliki tempat tinggal sendiri. Selama ini, dia dan anak-anaknya terpaksa menumpang di rumah kakaknya.

Diakatan Rodiyah, anaknya baru sekitar dua mingguan ini bisa jalan-jalan dan membuang kotorannya sendiri. Sebelumnya dirinya mengaku hampir tak bisa istirahat. Karena setengah jam sekali saya membersihkan kotorannya.

“Tengah malam pun saya bangun. Saya berharap ada perhatian pemerintah, ada yang membantu kami, beban saya berat. Leb ih-lebih akhir bulan ini dia dijadwalkan operasi besar lagi, lubang anusnya waktunya dimasukkan lagi, ” tandasnya.

Achmad Syawaludin Akbar alias Ocim berharap bisa segera sembuh dan menjalani kehidupan normal seperti teman-temannya yang lain. “Saya pengin segera sembuh dan sekolah lagi,” pungkas Ocim.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah