PASURUAN, FaktualNews.co – Sejak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pasuruan, gencar melakukan sosialisasi pentingnya kesehatan. Di masa pandemi Covid-19 di Kota Pasuruan, ibu hamil mulai berkurang.
Upaya penekanan angka kehamilan di Kota Pasuruan sejalan dengan program pemerintah pusat agar sosialisasi pada masyarakat untuk tunda kehamilan disaat pandemi.
“Sosialisasi ke akseptor sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat,” ujar Ike, Kasubag KB DP3AKB, Kota Pasuruan, Selasa (8/9/2020).
Menurutnya, kalangan akseptor (pasien) KB menerima anjuran dari pemerintah untuk tunda kehamilan. Karena dampaknya luas bagi kesehatan ibu dan janin bayinya kelak.
“Sehingga para ibu-ibu yang masih aktif berproduktif mau menerima saran dan rata- rata mereka memahami,”tuturnya saat ditemui FaktualNews.co.
Progam tunda kehamilan ini, katanya, Bidang KB di DP3AKB, saat ini masih gencar lakukan sosialiasi pada 1000 akseptor.”Namun kalau ada yang hamil, kami bersama pihak terkait lakukan langkah koordinasi penanganan. Upaya kami ini untuk memberikan pelayanan terbaik kepada akseptor,” kata Ike.
Dijelaskan, sebelum ada pandemi Covid-19, tingkat kehamilan ibu mencapai 200 lebih tiap bulannya. Begitu digencarkan tunda kehamilan sejak adanya program itu, angka kehamilan menurun drastis hingga hampir 100 persen, hal ini dilakukan pada 900 akseptor KB sejak bulan Juni,” imbuhnya.
Meski menuju New Normal, lanjutnya, bukan berarti kalangan akseptor siap hamil meski itu haknya. Namun setidaknya, kata Ike, agar tetap tunda kehamilan, karena pandemi Covid-19 belum reda.
“Apalagi saat ini di kawasan kota pasuruan, belum masuk pada zona hijau sesuai harapan,” pungkasnya.