Peristiwa

Jumlah Ibu Hamil di Kota Probolinggo Menurun Selama Pandemi, Agustus 2020 Naik

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jumlah kehamilan di Kota Probolinggo, di masa pandemi Covid-19, cenderung menurun. Namun, meningkat atau bertambah pada Agustus 2020. Belum diketahui pasti penyebabnya. dimungkinkan karena banyak pasangan baru yang nikah di bulan Zulhijjah, atau antara pertengahan Juli dan awal Agustus.

Data yang diterima Dinkes Kota Probolinggo dari lima pukesmas yang ada menyebut, dibanding tahun 2019, tahun 2020 ini cenderung turun. Angka kehamilan ibu di Januari 2109 sebanyak 387 orang/ibu dan turun menjadi 375 di bulan yang sama tahun 2020. Begitu juga di Februari, dari 330 turun menjadi 333 orang.

Untuk Maret sebanyak 365 ibu dan turun menjadi 309. April dari 350 ibu yang hamil di 2020 turun menjadi 316 orang. Mei dari 321 ibu menurun menjadi 286 orang. Juni dari angka 350 orang turun menjadi 314 ibu, pada Juli 361 turun menjadi 333 ibu yang hamil. Hanya Agustus yang mengalami kenaikan, dari 314 ibu yang hamil, naik menjadi 342 orang.

Plt Dinkes setempat, Dr Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, jumlah ibu hamil dua bulan sebelum masa pandemi virus Corona yakni Januari dan Februari 2020 dibanding tahun sebelumnya (2019), menurun. Begitu juga dengan masa pandemi yang dimulai pertengahan Maret cenderung turun. “Hanya Agustus yang naik. Maret hingga Juli, turun,” katanya.

Salah satu penyebab menurunnya angka kehamilan, menurutnya, selain gencarnya sosialisasi, juga karena kaum ibu takut hamil di masa pandemi. Mereka lebih memilih menunda kehamilan daripada berisiko terhadap dirinya dan bayi yang dikandung. Ada juga pasangan yang enggan ke Puskesmas atau rumah sakit untuk memeriksa kehamilannya.

Dinkes, lanjut dokter yang biasa disapa Ida tersebut, juga memasang imbauan di setiap Puskesmas dan tempat-tempat strategis untuk menunda kehamilan di masa pandemi. Dan menjaga kwalitas kesehatan ibu dan anak.

“Sepertinya apa yang kami upayakan, berhasil Masyarakat terutama kaum ibu memilih untuk tidak hamil dulu di masa pandemi,” tambahnya.

Mengenai risiko, menurut dr Ida, tidak hanya kaum ibu dan anak-anak serta bayi. Seluruh masyarakat berisiko virus Corona. Makanya, ia mengajak masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan. Ida juga menjelaskan kalau di masa pandemi ada ibu hamil yang positif covid 19.

“Ada satu ibu hamil positif Corona. Tapi sekarang sudah sembuh dan kondisi bayinya, sehat,” tambahnya.

Mengenai angka kehamilan di bulan Agustus yang naik, dr Ida mengatakan, salah satu faktor penyebabnya, bisa saja akibat banyaknya pasangan muda yang kawin di bulan Zulhijjah atau idul kurban.

“Kami belum tahu kelompok umur yang hamil di Agustus itu. Kalau usianya 20 sampai 30 tahun yang hamil, berarti kehamilan naik karena faktor perkawinan,” tandasnya.

Terpisah, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Utami mengatakan, kelompok usia yang mendominasi kehamilan 20 sampai 35 tahun. Dari data tersebut, di bulan Agustus jumlah ibu hamil naik dimungkinkan karena perkawinan.

“Bulan juli banyak pernikahan. Setiap tahun biasanya ada kenaikan angka kehamilan, tapi tidak signifikan. Ya, setelah perkawinan biasanya naik,” katanya singkat.