JEMBER, FaktualNews.co – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember menggelar aksi unjuk rasa mempersoalkan pengalihan aliran irigasi yang dilakukan PT. Imasco Asiatic di Kecamatan Puger, Kamis (10/9/2020).
Massa melakukan longmars dari Bundaran DPRD Jember dan dilanjutkan ke Kantor Pemkab setempat. Mereka mendesak pemerintah agar segera bertindak tegas mengedepankan kepentingan petani.
Menurut mereka, para petani dan masyarakat yang ada di sekitar pabrik semen tersebut mengalami dampak kekeringan akibat pengalihan aliran irigasi.
Sebelumnya, beberapa kali aksi serupa juga telah dilakukan PMII Cabang Jember tersebut.
“Kami mendesak pemerintah, dan juga para wakil rakyat kami yang duduk di bangku dewan agar benar-benar memperhatikan nasib petani. Karena kondisi saat ini, para petani mengalami dampak kekeringan akibat pengalihan aliran irigasi itu,” kata Korlap Aksi, Bagaskara.
Mereka menyatakan, untuk mengatasi dampak kekeringan, para petani di sekitar pabrik itu terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra.
“Tetapi hal ini mau sampai kapan? Para petani itu telah menjadi korban, dan harus diperhatikan,” tegasnya.
Lebih jauh Bagaskara mengaku kecewa, karena hingga beberapa kali aksi tidak ada tindakan tegas yang dilakukan pihak yang berwenang.
“Pada aksi kali ini, kami beri batasan waktu seminggu agar ada tindak lanjut tegas atas keresahan dan dampak yang dirasakan petani,” tegas dia.
Pantauan di lokasi aksi, ratusan mahasiswa itu ditemui Ketua Komisi B DPRD Jember, Siswono. Kepada perwakilan mahasiswa Siswono mengatakan, yang berwenang soal pengalihan irigasi adalah Bupati Jember.
“Kami tahu persoalan itu, tapi bagaimanapun yang memiliki kewenangan adalah Bupati. Tapi kami tetap akan mendorong, agar ketegasan Bupati segera terlaksana,” tegasnya.
Siswono menambahkan, pihaknya akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dalam waktu dekat. “Senin besok kami akan memanggil PT. Imasco, agar ada solusi konkret terkait kepentingan petani ini,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen, dalam kesempatan tersebut Siswono juga menandatangani nota kesepakatan untuk komitmen mengawal persoalan yang dialami petani tersebut.
Puas mendapat tanggapan Komisi B DPRD Jember, massa kemudian bergeser ke Kantor Pemkab Jember di Jalan Sudarman untuk meminta ketegasan Bupati Faida. Selama kurang lebih satu jam menyampaikan orasi, massa aksi kemudian ditemui Bupati Jember, Faida.
Kepada massa Bupati wanita pertama di Jember itu menjelaskan segala langkah konkret yang telah dilakukan Pemkab Jember terkait persoalan yang dialami petani itu, termasuk bagaimana komunikasi pemerintah dengan PT. Imasco. Faida juga menandatangani kesepakatan dengan mahasiswa.