SITUBONDO, FaktualNews.co-Selama pandemi Covid-19, Maret hingga Agustus, angka kehamilan meningkat sebesar 8,7 persen di Kabupaten Situbondo dibanding periode yang sama tahun lalu.
Untuk tahun 2019 lalu, periode yang sama, tingkat kehamilan di Situbondo mencapai 3.012 ibu hamil, sedangkan untuk tahun 2020 ini, tingkat kehamilan mencapai 3274 ibu hamil.
Kepala Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Situbondo Imam Ghazali mengatakan, salah satu faktor penyebab tingginya angka kehamilan di Kabupaten Situbondo di tengah pandemi Covid-19 itu, akibat menurunnya pemakaian kontrasepsi pasangan usia subur (PUS).
“Jadi selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Situbondo tingkat kehamilan bertambah 262 ibu hamil dari tahun sebelumnya dalam periode yang sama,” ujar Imam Ghazal, Kepala DPPKB Kabupaten Situbondo, Kamis (10/9/2020).
Imam Ghazali menambahkan, meningkatnya ibu hamil Kabupaten Situbondo, juga karena di tengah pandemi Covid-19 berbagai kelompok kegiatan seperti BKB, BKR dan BKL mengalami penurunan.
Hal itu akibat penerapan protokol kesehatan Covid-19, seperti adanya aturan physical distancing dan larangan berkumpul.
“Selain itu, selama pandemi Covid-19 sejumlah klinik juga tidak melayani pelayanan KB, sehingga meningkatkan angka ibu hamil di Kabupaten Situbondo pada tahun 2020 ini,” bebernya.
Imam Ghazali menegaskan, karena kehamilan di masa pandemi Covid-19 sangat berisiko terhadap kesehatan bagi ibu dan janinnya, pihaknya mengimbau kepada PUS di Kabupaten Situbondo, untuk menunda kehamilan selama pandemi Covid-19.
“Ini karena ibu hamil termasuk golongan yang rentan tertular Covid-19. Selain itu, ibu hamil juga akan mengalami penurunan daya tahan tubuhnya,” imbuhnya.
Lebih jauh pria yang akrab dipanggil Imam menambahkan, bagi wanita yang sudah terlanjur hamil di tengah pandemi Covid-19, dianjurkan selalu menjaga imun tubuhnya, dengan asupan gizi yang cukup.
”Saya juga menganjurkan kepada para ibu hamil, agar selalu disiplin mentaati peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan covid-19,” pungkasnya.