Gaya Hidup

Jangan Salah! Psikiater dan Psikolog itu Berbeda

SURABAYA, FaktualNews.co – Psikiater dan psikolog itu berbeda meskipun keduanya berkaitan erat, sama-sama fokus menangani bidang kejiwaan. Karena kaitannya yang erat itu kemudian banyak orang salah paham.

Perbedaan yang paling mendasar antara seorang psikiater (orang yang menggeluti ilmu psikiatri) dan psikolog (orang yang menggeluti ilmu psikologi) adalah latar belakang pendidikan dan ruang lingkup kerjanya. Secara garis besar, psikiater adalah dokter, sedangkan psikolog bukan dokter.

Psikiatri adalah ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan jiwa, sedangkan psikologi adalah ilmu non-kedokteran yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang. Meski berbeda latar belakang, keduanya saling melengkapi.

Ruang Lingkup Tugas Kedokteran Psikiatri

Dokter yang telah selesai menjalani pendidikan spesialisasi di bidang psikiatri disebut psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa (SpKJ). Tugas pokok seorang psikiater adalah mendiagnosis dan mengobati pasien yang mengalami gangguan mental, serta melakukan pencegahan terhadap gangguan ini.

Berikut adalah beberapa contoh gangguan mental yang ditangani oleh psikiater:

• Fobia
• Depresi dan demensia
• Gangguan kepribadian
• Gangguan kecemasan
• Gangguan tidur dan makan
• Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
• Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
• Skizofrenia
• Kecanduan obat-obatan atau minuman beralkohol

Selain menangani kondisi di atas, psikiater juga sering dilibatkan dalam penanganan penyakit yang dapat berkaitan dengan kondisi psikologis pasien, seperti gangguan pada otak, penyakit kronis, kanker, atau penyakit HIV/AIDS.

Karena psikiatri adalah suatu cabang ilmu medis, maka psikiater diperbolehkan untuk meresepkan obat-obatan untuk membantu mengatasi gangguan mental yang dialami pasien. Berbeda halnya dengan psikolog, mereka tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat.

Kapan Sebaiknya Mengunjungi Psikiater?

Waktu yang tepat untuk mengunjungi psikiater atau psikolog adalah ketika mengalami keluhan mental atau psikologis yang sudah memengaruhi kondisi fisik atau aktivitas sehari-hari.

Penderita gangguan mental sebenarnya boleh saja mengunjungi psikolog terlebih dahulu guna mendapat konseling. Ketika dirasa perlu, psikolog akan merujuk penderita gangguan mental ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan secara menyeluruh.

Meski begitu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan penderita gangguan mental dibawa langsung ke psikiater, misalnya skizofrenia atau depresi yang sudah parah hingga memiliki niat untuk bunuh diri.

Jika langsung ditangani oleh psikiater, penderita bisa segera mendapatkan pengobatan untuk meredakan gejalanya, sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Ilmu psikiatri dan psikologi saling melengkapi. Meski begitu, penanganan yang dapat diberikan oleh psikiater berbeda dengan psikolog.

Karena batasan inilah, psikolog lebih banyak menangani kondisi psikologis yang berkaitan dengan masalah sehari-hari, sementara psikiater lebih banyak menangani gangguan kejiwaan yang sudah parah dan memerlukan pemberian obat-obatan.

 

Artikel ini disalin dari AloDokter dengan judul semula: Sering Dikira Sama, Psikiatri Sebenarnya Berbeda dengan Psikologi