SITUBONDO, FaktualNews.co – Seorang bocah bernama Fathorrahman (4 tahun), asal Dusun Belumbeng, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo ditemukan tewas tenggelam di laut yang tidak jauh dari rumahnya, Rabu (16/9/2020).
Anak pertama pasutri Misdu (35) dan Hestika (30) itu, ditemukan oleh pamannya mengapung di laut setelah pencarian di beberapa kerabatnya tidak ditemukan.
Informasi yang dihimpun, sebelumnya bocah yang biasa dipanggil Fatur itu dimintai tolong mengantar Misdu, sang ayah yang tunanetra ke laut untuk mandi.
Usai mandi, Misdu pung memanggil anaknya untuk diajak pulang. Namun, karena tidak mendengar sahutan dari anaknya, dia pun mengira si Fatur sudah pulang lebih dulu. Dengan keterbatasannya dia pun pulang sendiri ke rumahnya.
Sesampai di rumah, didapati ternyata si Fatur belum pulang. Dia bersama istri dan para kerabatnya pun mencari keberadaan si Fatur. Setelah para tetangga dan kerabat memastikan bahwa mereka tak melihat Fatur, paman korban segera kembali ke laut.
Dan benar saja, di sekitar tempat Misdu mandi tadi, paman korban mendapati tubuh Fatur mengambang di situ. Si paman itu pun segera mengangkat korban dan melarikannya ke Puskesmas Mangaran. Sayangnya, nyawa Fatur tak tertolong.
Kepala Desa (Kades) Tanjung Kamal, Maulana, mengatakan, pertama kali yang menemukan tubuh korban mngapung pamannya sendiri. Usai melakukan pencarian di rumah tetangganya, pamanya langsung melakukan pencarian di tempat Misdu sebelumnya.
“Yang menemukan pamannya sendiri. Namun, saat ditemukan tubuh Fatur sudah dalam kondisi mengapung di pinggir pantai,” kata Maulana, Rabu (16/9/2020).
Sementara Kapolsek Mangaran, Situbondo AKP Joko Imam membenarkan adanya bocah tenggelam di laut. Korban diduga tengelam saat ikut mandi, saat mengantar orang tuanya mandi di laut.
“Mungkin ayahnya tidak mengetahui kalau anaknya ikut mandi, karena kondisi ayahnya tunanetra sejak lahir. Namun, karena korban murni tewas karena tenggelam, jasadnya langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” kata Joko Imam.