FaktualNews.co

Bayi dalam Kandungan Juga Bernafas, Bagaimana Caranya?

Gaya Hidup     Dibaca : 1935 kali Penulis:
Bayi dalam Kandungan Juga Bernafas, Bagaimana Caranya?
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Lazimnya manusia bernafas dengan menggunakan paru-paru untuk menghirup oksigen dan kemudian mengeluarkan karbondioksida.

Kalau begitu, bagaiamana bayi yang hidup di dalam air ketuban di rahim sang ibu bisa bernafas?

Dilansir Hello Sehat, literatur mengatakan bahwa pernapasan pertama yang bayi lakukan adalah saat bayi menangis ketika bayi tersebut dilahirkan. Lalu bagaimana cara bayi bernafas saat masih dalam kandungan?

Bayi bernapas dalam kandungan tidak menggunakan paru-paru

Keberadaan oksigen dalam tubuh bayi tentu sama pentingnya dengan oksigen bagi tubuh orang dewasa. Namun bedanya, bayi bernafas dalam kandungan bukan dengan menggunakan paru-parunya, seperti pada umumnya manusia. Paru-paru bayi bahkan belum sepenuhnya berkembang.

Bayi juga tidak bernapas melalui mulut maupun hidungnya, namun ia memenuhi kebutuhannya akan oksigen melalui tali pusar yang terhubung dengan tubuh ibunya.

Pertukaran antara karbondioksida dan oksigen pun terjadi pada tali pusar. Dengan kata lain, setelah ibu bernapas, darah ibu yang telah mengikat oksigen akan dialirkan ke janin melalui tali pusar hingga mencapai jantung janin. Kemudian jantung bayilah yang akan memompa darah yang kaya akan oksigen itu ke seluruh tubuh bayi.

Bagaimana janin mengetahui caranya bernapas?

Saat bernapas, kita menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Namun, bayi bernafas dalam kandungan dengan menghirup dan mengeluarkan cairan ketuban.

Sejak usia tujuh minggu pun, janin sebenarnya sudah melakukan gerakan-gerakan dalam rahim. Gerakan-gerakan dan keberadaan cairan ketuban inilah yang kemudian melatihnya bernapas.

Jadi, meskipun selama masih berupa janin, bayi bernafas dalam kandungan dengan bantuan dari ibunya. Setelah dilahirkan, bayi akan mampu langsung bernafas menggunakan tubuhnya sendiri.

Air ketuban yang mengisi paru-parunya saat masih di dalam kandungan pun akan mengering dengan sendirinya setelah ia dilahirkan.

Apa saja gerakan-gerakan yang bayi lakukan dalam rahim?

Jika ini merupakan kehamilan pertama Anda, Anda mungkin baru akan merasakan pergerakan dan perkembangan janin Anda setelah minggu ke-16 atau mungkin minggu ke-18. Namun sebenarnya, berdasarkan hasil scan USG, janin Anda telah melakukan beberapa gerakan jauh sebelum minggu itu.

• Pada usia tujuh hingga delapan minggu, janin mengawali pergerakan tubuhnya dengan mengerjapkan matanya.

• Pada usia sembilan minggu, janin sudah mulai mampu menggerakkan lengan dan kaki kecilnya, menelan, bahkan cegukan. Pergerakan pada usia ini lah yang menjadi awal latihan sistem pernafasan janin.

• Pada usia sepuluh minggu, dari lengan dan kaki, kini janin mampu menggerakkan kepala dan rahangnya serta mengarahkan tangannya untuk menyentuh wajahnya.

• Pada usia 11-16 minggu, janin sudah mampu menggunakan sistem pernafasannya untuk menguap, menggerakkan matanya, dan menghisap jempolnya.

Pergerakan janin yang awalnya lembut, kemudian akan berkembang menjadi cukup kuat hingga membuat Anda bisa merasakannya. Awalnya mungkin Anda hanya merasakan seperti gelitikan kecil, hingga akhirnya bayi mulai mendorong, menendang, bahkan berguling.

Kapan Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter?

Bayi tentu tidak selamanya bergerak, tetap akan ada saat di mana dia tidur dan beristirahat. Seiring berjalannya waktu, Anda mulai akan memahami ritme dari pergerakan bayi Anda. Anda baru sebaiknya panik, bila:

• Anda tidak merasakan minimal 10 kali gerakan dari bayi selama dua jam.

• Bayi tetap tidak melakukan pergerakan meski Anda telah merangsangnya dengan menimbulkan suara-suara yang berisik.

• Terjadi penurunan terhadap frekuensi pergerakan bayi Anda selama beberapa hari dibandingkan dengan ritme pergerakannya yang biasanya.

 

Artikel ini dikutip dari Hello Sehat dengan judul semula: Bagaimana Cara Bayi Bernapas Saat Masih dalam Kandungan?

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
Hello Sehat
Tags