FaktualNews.co

Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Karangrejo Blitar Tanam Pisang Lagi di Jalan Rusak

Peristiwa     Dibaca : 957 kali Penulis:
Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Karangrejo Blitar Tanam Pisang Lagi di Jalan Rusak
FaktualNews.co/Istimewa
Deretan pohon pisang yang ditancapkan warga di jalan sepanjang 400 meter.

BLITAR, FaktualNews.co – Sebanyak 24 pohon pisang tertancap berderet sepanjang 400 meter di tengah jalan Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Pohon-pohon itu ditanam warga sebagai bentuk protes atas rusaknya jalan tersebut yang tak kunjung diperbaiki. Jalan itu merupakan akses keluar masuk truk pengangkut pasir dari penambangan di wilayah tersebut.

Informasi yang dihimpun, sebelumnya warga Karangrejo sudah melakukan rapat dengan paguyuban penambang pasir. Ada tiga poin yang dibahas dalam rapat tersebut. Yakni, perbaikan jalan, jam operasi truk dibatasi mulai 04.00 sampai Pukul 22.00 WIB dan muatan truk tidak boleh melebihi 6,5 ton.

Kasubag Humas Polres Blitar AKP Imam Subechi mengatakan, kemungkinan warga Karangrejo jengkel karena jalan rusak tidak kunjung diperbaiki. Kerusakan jalan itu semakin parah karena truk bermuatan pasir keluar masuk.

“Sekitar 400 meter jalan ditancapi pohon pisang sebanyak 24 batang,” tutur Imam Subechi, Sabtu (26/9/2020).

Imam mengatakan, warga bersama paguyuban sudah melakukan rapat untuk membahas kerusakan jalan tersebut dalam rapat pada Senin (14/9/2020) lalu.

Hingga berita ini ditulis, petugas dan juga warga masih melakukan mediasi. Warga bersikukuh akan tetap menanam pohon jika jalan tersebut tidak diperbaiki.

Sebelumnya, pada Minggu (25/8/2020) sebulan yang lalu warga setempat juga melakukan hal yang sama. Ada 10 pohon pisang yang ditancapkan berderet di jalan tersebut. Namun, keesokan harinya, Senin (26/9/2020) ketika warga beraktifitas dengan pekerjaannya, pohon itu dicabut oleh oknum perangkat desa.

Tak terima dengan pencabutan itu, pada malam harinya, warga kembali menancapkan pohon-pohon pisang tersebut.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh