Peristiwa

Pedagang Tempe di Jember Mati Mendadak di Pinggir Jalan Pasar

JEMBER, FaktualNews.co-Seorang Pedagang Tempe di dekat Pasar Kepatihan, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember, meninggal mendadak saat menjaga lapak dagangannya, Minggu (27/9/2020).

Mengetahui itu, warga pun sempat panik dan tidak berani mendekat.

Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP singkat, selanjutnya jenazah pria bernama Didik warga Kelurahan Kepatihan itu dibawa ke kamar mayat RSD dr. Soebandi Jember untuk proses otopsi lanjutan.

“Benar tadi memang ada kejadian seorang pedagang tempe meninggal saat berdagang di Pasar Kepatihan,” kata Kapolsek Kaliwates Kompol Edy Sudarto, Minggu (27/9/2020).

Pria berumur sekitar 61 tahun itu meninggal, setelah kembali dari kamar mandi di sekitar pasar dan kembali ke lapak dagangannya.

“Kemudian jatuh tergeletak dan kemungkinan kepala bagian belakangnya terbentur lantai, karena saat pemeriksaan awal diketahui ada memar. Saat itu juga banyak diketahui warga,” sambungnya.

Tapi untuk memastikan kematiannya, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Selanjutnya kami bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” katanya.

Kejadian meninggalnya pria tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 05.45 WIB. Korban yang membuka lapak dagangannya di depan toko alat tulis kantor yang sedang tutup itu sempat membuat panik warga.

Karena saat bersamaan, kondisi pasar sedang ramai dan di lokasi tersebut juga berada di sekitara tempat parkir pasar.

“Sebelum meninggal sempat bercanda dengan pedagang kerupuk yang berjualan juga di sebelahnya. Saat berdiri itu jatuh dengan posisi terlentang, terus sempat kejang-kejang sebelum kemudian meninggal,” kata Tukang Parkir Pasar Rahmat.

Karena kondisi saat ini pandemi Covid-19, kata Rahmat, warga yang mengetahui korban tidak sadarkan diri, tidak ada yang berani mendekat.

“Terus ada salah seorang warga saya tidak tahu namanya, mengecek kondisi korban, diketahui meninggal itu setelah dicek tangannya tidak ada (denyut) nadinya. Kemudian posisinya dibenarkan dan ditutup dengan kain,” jelasnya.

Selanjutnya salah seorang warga lapor ke polisi, karena jarak lokasi kejadian tidak jauh dari Mapolres Jember. “Polisi datang, dan langsung ada pemeriksaan itu, juga ada (mobil) ambulans yang kemudian membawanya ke rumah sakit kata pak polisi tadi,” ujarnya

Rahmat menambahkan, selain berjualan tempe barang dagangan orang, korban juga berjualan susu. “Jualannya juga belum genap setahun mas, hanya beberapa bulan saja di pasar sini,” pangkasnya.