FaktualNews.co

Tari Jaran Bodhag Ditampilkan di Pantai Permata Pilang Kota Probolinggo

Wisata     Dibaca : 1111 kali Penulis:
Tari Jaran Bodhag Ditampilkan di Pantai Permata Pilang Kota Probolinggo
FaktualNews.co/Mojo
Penampilan tari Jaran Bodhag di Pantai Permata Pilang Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Dua ratusan penari, tampil di Pantai Permata, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Acara yang digelar Minggu (27/9/2020) sekitar pukul 16.30 WIB tersebut, dalam rangkaian Hari Jadi Kota Probolinggo ke-661.

Ratusan penari yang berasal dari berbagai sanggar seni tersebut, membawakan tari khas lokal Jaran Bodhag. Berkolaborasi dengan tari Repang (Perpaduan Remo dan Glipang) dan jaranan serta Reog Ponorogo. Mereka tampil tanpa panggung dan berlatar belakang tanaman mangrove.

Tak banyak yang menonton acara baru pertama digelar tersebut, mengingat masa pandemi Covid-19. Meski begitu, panitia penyelenggara Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan setempat, tetap menjalankan protokol kesehatan.

Peserta dan pengunjung Pantai Permata, diwajibkan memakai masker dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk ke lokasi acara. Bahkan penonton juga diatur jaraknya, pengunjung yang bergerombol dihalau oleh petugas. Kursi undangan pun diberi jarak, berjauhan antara tempat duduk yang satu dengan lainnya.

Wali Kota Hadi Zainal Abidin yang hadir ditemani istri dan Wakil Wali Kota MH Soufis Subri mengatakan, acara tari yang bertajuk Tari Tracak Gir Sereng dalam rangka HUT Kota Probolinggo ke-661.

“Rangkaian hari jadi Kota Probolinggo ke-661. Kami mencoba melestarikan tarian asli sini, Jaran Bodhag,” ujarnya.

Wali Kota berencana menggelar acara serupa di lokasi yang sama di tahun berikutnya. Selain mengajak masyarakat untuk cinta dan peduli terhadap lingkungan alam, Acara digelar ditempat iutu sebagai ajang promosi pantai Permata Pilang.

“Ini destinasi baru yang kita miliki. Makanya perlu dipromosikan,” katanya.

Mantan anggota DPR RI ini, akan terus membangun dan mengembangkan destinasi yang terbentuk akibat erupsi Gunung Bromo di 2010 tersebut. Pasir akibat erupsi Bromo telah meluluhlantakkan pantai Pilang. Ribuan tanaman mangrove mati akibat tertimbun pasir Bromo. Pantai yang awalnya lumpur sekertika berubah menjadi pasir.

“Pantai Permata ini kami jadikan ikon. Makanya, akan kami kembangkan terus. Ini anugerah Tuhan. Bencana tidak selamanya membawa petaka. Buktinya pantai ini sudah bisa mensejahterakan warga sekitar, dengan berjualan,” tandasnya.

Hal senada juga diungkap kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Budi Kisyanto, usai acara. Pihaknya mengajak pegiat seni untuk tampil di Pantai Permata dalam rangka Hari Jadi, sebagai ajang promosi agar pantai yang luasnya puluhan hektar tersebut menjadi ikon Kotanya.

“Destinasi ini perlu dipromosikan. Pak Wali mendukung cara ini,” katanya.

Pria yang bisa disapa Budikris ini menyebut, peserta penari jumlahnya kisaran 200 siswa-siswi. Jumlah penari yang awalnya berjumlah 661 sesuai angka hari jadi ini dikurangi, karena masa pandemic virus Corona.

“Awalnya 661, namun karena pendemi kita kurangi. Yang ngisi dari Bina tari, Bina teatre dan sanggar seni dibawah komando Dewan Kesenian,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas