NGAWI, FaktualNews.co – Kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Ngawi, dijanjikan tidak akan terjadi lagi mulai tahun 2021. Menyusul, Kartu Tani yang dianggap sebagai solusi petani akan tuntas terbagi di tahun tersebut. Ini seperti diungkap Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian (Disperta) setempat, Eka Sri Rahayu.
Dijelaskannya, dalam data Disperta Ngawi, terdapat 114.768 petani yang akan mendapatkan Kartu Tani, yang telah dicanangkan sejak 2017 silam. Manfaatnya, sebut Sri Rahayu, salah satunya untuk menebus pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan.
“Sebenarnya program Kartu Tani sudah dicanangkan Presiden sejak 2017. Sekarang ini kita akan mengaktifkan sesuai data petani kita,” terang Eka Sri Rahayu Kabid saat ditemui FaktualNews.co.
Dari jumlah ratusan ribu petani tersebut, lanjutnya, sebanyak 1.903 petani yang sudah diinput pihak Bank BNI, pada tahap pertama Agustus kemarin. Untuk tahap kedua, di bulan depan akan diselesaikan 10.354 Kartu Tani.
Menurut Eka, ada ketentuan khusus bagi petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, yakni bagi petani yang memiliki lahan garapan maksimal 2 hektar. Apabila melebihi luasan tersebut, petani harus menggunakan pupuk non subsidi, untuk sisa lahannya.
Keberadaan Kartu Tani, lanjutnya, pemerintah mampu mengontrol penggunaan pupuk kimia tersebut. Dan penggunaan pupuk kimia pun ada batasan yang harus dilakukan.
“Jadi dengan kartu tani nantinya para petani dapat terkontrol untuk kebutuhan pupuk. Hal ini sudah sesuai dengan saran dari KPK untuk menghindari penyalahgunaan pupuk bersubsidi,” urainya.
Dikatakan Sri Rahayu, selain untuk menebus pupuk bersubsidi, Kartu Tani (Kartan) juga bermanfaat mengedukasi petani di Indonesia untuk menabung. Sebab, pembelian pupuk bersubsidi sesuai RDKK menggunakan Kartu Tani, bisa dilakukan kalau di dalam rekening Kartan tersebut terdapat saldo yang mencukupi.
Dinas Pertanian Ngawi, lanjutnya, menargetkan pada akhir 2020, Kartan sudah terdistribusikan semua. Sehingga pada awal tahun 2021, petani sudah siap memanfaatkan Kartan tersebut
“Kita berharap akhir tahun ini bank BNI dapat menyelesaikan proses Kartu Tani, sehingga pada awal musim tanam tahun depan sudah dapat dipergunakan,” pungkasnya.
Berita Sebelumnya: Sulit Dapat Pupuk Subsidi, Petani di Ngawi Terpaksa Beli Pupuk Non Subsidi