Peristiwa

Diduga Depresi Akibat Penyakit Menahun, Lansia di Tulungagung Tewas Gantung Diri

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Seorang pria berusia lanjut asal Desa Rejoangung Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung ditemukan tidak bernyawa dengan posisi tergantung pada, Jumat (9/10/2020) pagi.

Keberadaan Gapur (60) yang menggantung pada tali tambang di kandang ayam depan rumahnya itu pertama kali diketahui oleh istrinya, Indasah (60) sekitar pukul 04.40 WIB, sehabis subuh.

Staf Humas Polres Tulungagung, Bripka Endro Purnomo menuturkan, menurut istri Gopur, semula tidak ada masalah apa-apa pada korban, sampai akhirnya ditemukan meninggal gantung diri

“Menurut istri korban, sang suami masih beraktivitas seperti biasa dan istirahat tidur di sebelahnya,” terang Endro, Jumat (9/10/2020).

Namun ketika bangun tidur, tepatnya pada pukul 04.40 WIB, dirinya mengetahui suaminya sudah tidak ada disebelahnya. Dirinya merasa ada yang tidak biasa, sehingga langsung mencari keberadaan sang suami.

“Biasanya dia (suaminya) masih tidur di sebelah saya, tapi tadi pagi tahu-tahu sudah enggak ada, langsung saya cari dia,” kata Endro menirukan keterangan istri korban.

Usai mencari di sekeliling rumah tidak ada hasil, lanjut Endro, lantas Indasah terbesit untuk mencari suaminya di dalam kandang ayam yang berlokasi tepat di depan rumahnya.

Tak disangka-sangka, dia mendapati suaminya sudah tidak bernyawa dengan tali di lehernya dan tergantung di atap area kandang ayam setinggi 2 meter.

Sontak, dirinya menjerit untuk segera meminta pertolongan oleh anaknya yang pada saat itu tengah tertidur.

Mendengar teriakan sang ibu, lantas dirinya segera berlari menemui ibunya dan melihat ada mayat sang ayah yang sedang tergantung.

“Istrinya ini kaget dan menjerit minta tolongsaat tau suaminya sudah tergantung. Waktu anaknya datang, dia langsung memotong tali tambang yang digunakan untuk gantung diri ayahnya,” imbuhnya.

Usai menurunkan tubuh ayahnya dan diketahui tubuh ayahnya sudah tidak bernyawa. Anak korban langsung melaporkan kejadian yang terjadi pada ayahnya ke Kades Rejoagung untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kedungwaru.

Menurut Endro, belakangan diketahui korban rupanya mengidap penyakit ambeien dan sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh sejak Januari 2020 lalu. Korban diduga depresi atas penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

“Saat dilakukan olah TKP oleh jajaran anggota dari Polsek Kedungwaru dan Tim Inavis Polres Tulungagung. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Sehingga dapat disimpulkan, meninggalnya korban murni karena gantung diri,” pungkasnya.

 

***

Berita ini tidak bermaksud menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, sebaiknya segera berkonsultasi ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti rohaniwan, psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.