FaktualNews.co

Sempat Ricuh Demo Tolak UU Cilaka, Kapolresta Mojokerto Ngopi Bareng Mahasiswa

Peristiwa     Dibaca : 656 kali Penulis:
Sempat Ricuh Demo Tolak UU Cilaka, Kapolresta Mojokerto Ngopi Bareng Mahasiswa
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi Hermansyah
Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriyadi

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriyadi mengapresiasi langkah para mahasiswa yang berhasil meredam suasana dalam aksi demo tolak omnibus law di depan gedung DPRD Kota Mojokerto, kemarin (8/10/2020). Apresiasi ini disampaikan langsung dalam dialog simpatik yang digelar Polresta Mojokerto dengan sejumlah elemen mahasiswa.

“Kami berterimakasih kepada adik-adik mahasiswa Mojokerto yang bisa mengontrol massanya dalam demo kemarin, sehingga kericuhan akibat saling dorong dengan petugas pengamanan tidak sampai meluas,” ungkap Deddy. Lebih jauh, aksi saling dorong yang sempat terjadi menurut Deddy, dimungkinkan karena para mahasiswa telah kelelahan usai long march dari kabupaten menuju kota Mojokerto.

Lelahnya fisik para mahasiswa ditambah jawaban dari Ketua DPRD Kota Mojokerto yang meninggi, menjadi penyebab kontak fisik antara petugas dan mahasiswa terjadi. “Kalau pelemparan kayu oleh mahasiswa kepada petugas itu tidak ada hanya sebatas saling dorong,” tegas dia dihadapan sejumlah mahasiswa di Cafe Kebun Coklat Mojokerto, Jum’at (09/08/2020).  Deddy juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf, jika ada dari anggotanya yang mungkin melukai mahasiswa.

Senada disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia Cabang Mojokerto, Tiar Kandar. Ditegaskan pihaknya saat aksi saling dorong terjadi, pihaknya langsung menginstruksikan menarik mundur para mahasiswa. “Tidak seperti yang diberitakan dimedia-media. Tidak ada mahasiswa yang melempari kayu petugas kepolisian. Semenjak bentrok terjadi kita sudah intruksikan tarik mundur barisan,” tandasnya.

Dialog simpatik ini digelar pasca terjadinya aksi dorong antara mahasiswa dan pihak kepolisian saat terjadi demo penolakan omnibus law di depan gedung DPRD Kota Mojokerto. Unjuk rasa sendiri terdiri dari sejumlah elemen mahasiswa. Diantaranya PMII, GMNI, dan HMI. Dalam aksi demo tersebut, massa terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian.

Kericuhan dipicu adanya kesalahpahaman antara mahasiswa dengan Ketua DPRD Kota Mojokerto. Kericuhan tidak sampai meluas akibat petugas kepolisian dan mahasiswa memutuskan untuk saling mengambil posisi mundur.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN
Tags