NGAWI, Faktualnews.co-Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ngawi menunjukkan kenaikan signifikan belakangan ini. Akibat kenaikan tajam tersebut, RSUD dr Soeroto Ngawi mengalami overload (kelebihan beban).
Sehingga bagi pasien dalam kategori OTG (orang tanpa gejala) atau tidak ada penyakit penyerta, dilakukan isolasi di Agro Techno park (ATP) Kecamatan Ngrambe.
Sedangkan ATP sendiri sebelumnya telah dipersiapkan untuk menampung pasien positif Covid-19 apabila RSUD sebagai rumah sakit rujukan tidak muat atau melebihi batas kamar.
“Memang ada beberapa pasien yang masuk kategori OTG menjalani isolasi di ATP. Ini dilakukan karena rumah sakit mengalami overload,” terang direktur RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Agus P.
Kenaikan angka positif Covid-19 itu sendiri menyusul munculnya klaster Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi.
Kenaikan tajam terjadi di awal oktober salah satunya dampak dari hasil tes swab yang dilakukan pada karyawan kantor Dinkes Ngawi, setelah dr Yudono kepala Dinkes Ngawi terkonfirmasi positif corona.
Dokter Yudono sendiri tertular dari salah satu pasien yang ditangani, yang ternyata positif Covid-19.
“Kepala Dinkes tertularnya dari salah satu pasien yang ditangani yang ternyata positif covid 19,” jelas Bupati Ngawi Budi Sulistyono beberapa waktu lalu saat ditemui awak media.
Setelah dalam rentang satu hari penambahan data sebaran Covid-19 di Kabupaten Ngawi menunjukkan kenaikan.
Hingga hari ini (Minggu, 11/10/2020) telah terjadi penambahan sekitar 24 kasus usai terjadinya klaster Dinkes.
Guna mengerem laju kenaikan kasus positif Covid-19, Bupati Budi Sulistyono berulangkali meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Minimal dengan perilaku 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.