PASURUAN, FaktualNews.co-Realisasi penerimaan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor wisata hingga saat ini masih minim, yakni sebesar Rp 227,955 juta.
Hal ini diakui sendiri Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan, Gunawan Wicaksono mengatakan, “Iya memang minim pendapatannya,” ujar dia, saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).
Menurut dia, minimnya pemasukan dari sektor wisata ini, lantaran kunjungan ke 3 tempat wisata yang dikelola Pemkab Pasuruan juga menurun akibat pandemi Covid-19 yang belum berlalu.
“Semua juga mengetahui kalau zona merah, tempat wisata kita tutup. Sehingga pengunjung tak boleh datang,” kata Gunawan.
Ketika sudah masuk zona oranye, kata dia, pengunjung boleh datang. Namun memang masih sedikit jumlah pengunjungnya lantaran masih di masa pandemi.
“Masih jauh dibandingkan saat keadaan normal lalu. Sehingga dengan kondisi ini, harus dimaklumi. Tak hanya dikelola pemkab, swasta juga demikian,” ungkapnya.
Tiga tempat wisata yang dikelola Pemkab Pasuruan adalah Pemandian Alam Banyubiru, Danau Ranu Grati dan Pos Loket Masuk ke Kecamatan Tosari-Bromo.
Dari ketiga tempat ini, penerimaan retribusi wisata paling banyak dipegang oleh Pemandian Alam Banyubiru yang mencapai Rp 168,78 juta.
Namun, Banyubiru sendiri sudah tidak lagi dibuka sejak Maret atau awal Pandemi Covid-19 karena lokasinya masih ada kegiatan perbaikan sarana dan prasarana.
“Saat ini ada pengerjaan fisik menyeluruh dari dana DAK di Banyubiru, Sementara kami tutup agar bisa fokus menyelesaikan pengerjaan fisik DAK,” terangnya.
Kendati demikian, Disparbud tetap optimistis target kontribusi ke PAD dari sektor pariwisata bisa mencapai Rp 500 juta.