FaktualNews.co

Krisis Air Bersih di Situbondo Kian Meluas

Peristiwa     Dibaca : 751 kali Penulis:
Krisis Air Bersih di Situbondo Kian Meluas
FaktualNews.co/fatur
Petugas Pusdalop BPBD Situbondo, saat mendistribusikan air bersih.

SITUBONDO, FakualNews.co-Krisis air bersih di Kabupaten Situbondo meluas. Jika sebelumnya hanya tujuh dusun pada tiga desa di tiga kecamatan, kini dusun yang mengalami krisis air bersih bertambah menjadi 12 dusun, tersebar pada 6 desa di 5 kecamatan.

Untuk menanggulanbgi kekurangan air bersih lebih parah lagi, Pusdalop dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik yang mengalami krisis air bersih tersebut.

Ke-12 dusun yang mengalami krisis bersih pada musim kemarau tahun 2020 ini, adalah Dusun Tribungan Timur, Krajan dan Dusun Barat Ledeng Desa Tribungan, Kecamatan Mlandingan, Dusun Bendhusa dan Dusun Polay Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa.

Kemudian Dusun Taman Sari, Desa Kendit, serta Dusun Tuba Barat dan Tuba Timur, Desa Rajekwesi, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.

Selain itu juga Dusun Jambaran Tengah dan Jambaran Timur Desa Palangan, Kecamatan Sumbermalang, dan Dusun Karang Anyar dan Dusun Krajan, Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.

Kepala pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana pada BPBD Kabupaten Situbondo Prio Andoko mengatakan, hingga kini, tercatat 12 dusun pada enam desa yang tersebar pada lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih.

“Untuk sementara memang 12 dusun, tapi kemungkinan besar masih akan terus bertambah. Mengingat sejumlah wilayah masih belum turun hujan di Kabupaten Situbondo,” ujar Prio Andoko, Rabu (14/102020).

Menurutnya, untuk mengantisipasi kekurangan air bersih yang lebih parah lagi, pihaknya mendistribusikan air bersih ke tiap dusun secara terjadwal.

”Masing-masing dusun mendapat jatah pendistribusian air bersih satu minggu sekali, secara bergantian. Pendistribusian dilakukan menggunakan truk tangki milik BPBD Situbondo dengan kapasitas 5000 lter,”katanya.

Prio Andoko menambahkan, setiap laporan kekeringan yang masuk akan langsung disurvei. Sebab tidak seluruh desa meminta bantuan pendistribusian air bersih.

“Ada beberapa desa yang hanya meminta bantuan tandon air, karena sumber air di daerahnya masih dapat memenuhi kebutuhan warganya,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah