TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Untuk meminimalisir sentuhan, siswa SMK Negeri 3 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membuat wastafel hybrid.
Cara kerja wastafel hybrid ini cukup dengan mendekatkan tangan ke sensor yang dipasang pada wastafel, kemudian air akan keluar dengan sendirinya. Begitu juga dengan sabun keluar secara otomatis.
Sehingga pengguna tidak langsung bersentuhan dengan keran air atau pun kotak sabun di wastafel.
“Untuk meminimalisir kontak. Kita buat wastafel hybrid, jadi tidak perlu menyentuh keran dan sabun, karena sudah ada sensor gerak. Tinggal dekatkan tangan dibawah keran maka air akan keluar, begitu juga sabunnya,” kata Ketua Tim Inovasi Teknologi (INOTEK) Jurusan Teknik Elektronika Industri SMKN 3 Boyolangu, Benno Putra Sabana Slamet, Rabu (14/10/2020).
Ide awal pembuatan westafel otomatis, itu agar masyarakat lebih memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapakan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan).
“Ide awal karena situasi pandemi Covid-19, melaksanakan protokol kesehatan adalah penting, utamanya mencuci tangan,” jelas dia.
Selain itu, wastafel ini tidak hanya otomatis karena ada sensor yang terpasang, tapi juga bertenaga surya, karena ada panel surya. Pembuatan satu alat dibutuhkan waktu selama dua minggu.
“Kira-kira untuk satu wastafel hybrid ini menghabiskan biaya sekitar Rp 3 juta,” ungkap Benno.
Penggunaan westafel otomatis bukan hanya untuk keperluan sekolah saja. Jika ada yang berminat, maka dapat memesan westafel otomatis tersebut.
“Kalau ada yang pesan ya silahkan, kita juga akan melayaninya. Dengan harapan kesadaran mencuci tangan semakin baik, di tengah pendemi ini,” pungkasnya.