FaktualNews.co

Sampah Menumpuk, Warga di Jember Keluhkan Aliran Air PDAM Kecil dan Keruh

Lingkungan Hidup     Dibaca : 921 kali Penulis:
Sampah Menumpuk, Warga di Jember Keluhkan Aliran Air PDAM Kecil dan Keruh
Faktualnews/Hatta
Tumpukan sampah di aliran Sungai Bedadung dikeluhkan warga Jember

JEMBER, FaktualNews.co-Warga Perumahan Villa Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, mengeluhkan aliran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kecil dan terkadang keruh.

Warga perumahan, Bambang, mengatakan kondisi air yang keruh dan aliran kecil di rumahnya itu bukan karena PDAM tidak bisa melayani pelanggannya dengan baik.

Tetapi lebih pada kepedulian masyarakat tentang lingkungan aliran Sungai Bedadung, yang semakin kotor, akibat banyaknya tumpukan sampah khususnya jenis plastik.

“Karena kondisi sampah menumpuk dan mengambang di Sungai Bedadung sejak lama terjadi. Malahan filter atau penjernihan milik PDAM yang lokasinya tidak jauh dari rumah saya ini, terdampak dengan sering rusak. Karena sampah itu menutup saluran air. Seandainya semua peduli dengan lingkungan, khususnya aliran sungai ini. Tentu tidak akan ada persoalan seperti ini,” kata Bambang, Rabu (14/10/2020).

Diakui Bambang, petugas PDAM sering kali mengecek kondisi alat penjernihan air miliknya. Tetapi sampah itu masih terus menumpuk.

“Mungkin menurut saya, sebaiknya ada koordinasi antara masyarakat dan pemerintah daerah, untuk peduli lingkungan. Khususnya di aliran sungai. Kalau tidak, mau dibersihkan berapa kali pun akan tetap sama kondisinya,” ungkapnya.

Bambang mengakui, Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Sumber Daya Air memberikan bantuan ekskavator, dengan melakukan pengerukan sampah agar sampah-sampah tidak menyebabkan banjir karena dangkalnya aliran sungai.

“Tapi kembali lagi perlu kesadaran masyarakat. Apalagi sampah-sampah ini dari aliran Sungai Bedadung dan Ssungai Jompo, yang kemudian bertemu di hilir ini dan lanjut ke arah laut. Tapi kepedulian masyarakat tentang sampah adalah persoalan bersama,” ulasnya.

Bambang berharap tidak hanya sosialisasi, tapi tindakan hukum atau tindakan tegas perlu dilakukan. “Agar aliran sungai ini bersih, dan tidak membuat air yang ada kotor atau keruh,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, Kepala PDAM Jember Ady Setiawan mengakui sudah melakukan perawatan yang baik terhadap aliran Sungai Bedadung itu.

“Kita bahkan berkoordinasi dengan Dinas Provinsi untuk melakukan pengerukan dasar sungai itu. Agar tidak menyebabkan banjir di kemudian hari,” katanya.

Namun demikian, tindakan sosialisasi terus dilakukan pihaknya. Bahkan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ataupun Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM SDA) setempat.

“Sosialisasi sering kita lakukan, imbauan hingga pemasangan papan tulisan agar tidak buang sampah di sungai juga terpasang. Tapi memang kesadaran masyarakat yang kurang,” kata Adi.

Kondisi yang dialami Bambang di lingkungan perumahannya, kata Adi, juga dirasakan masyarakat Jember lainnya, khususnya yang tinggal di daerah bantaran Sungai Bedadung.

“Sehingga kita terus mencari pemecahan masalah yang tepat. Tapi bagaimanapun, kembali lagi dari kesadaran bersama,” ujarnya.

“Terlebih lagi, kami terus kampanye untuk tidak buang sampah di sungai. Juga koordinasi kami dengan DLH dan Dinas Bina Marga, untuk dimungkinkan ada lokasi pembuangan sampah yang tepat. Kalau perlu nanti dari CSR kita,” ucapnya menambahkan

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah