FaktualNews.co

Tokoh Masyarakat dan Ketua Ormas Dikumpulkan di Polres Jember, Ada Apa?

Peristiwa     Dibaca : 1039 kali Penulis:
Tokoh Masyarakat dan Ketua Ormas Dikumpulkan di Polres Jember, Ada Apa?
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Tokoh agama dan ketua ormas mendeklarasikan anti anarkisme di Polres Jember, Jumat (16/10/2020).

JEMBER, FaktualNews.co – Puluhan tokoh masyarakat lintas agama dan ormas berkumpul di Aula Polres Jember, Jumat (16/10/2020) mendeklarasikan penolakan terhadap anarkisme.

Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra, mengatakan deklarasi tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di masa Pilkada 2020.

Juga belajar dari aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang diketahui banyak menimbulkan kericuhan di hampir seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.

“Deklarasi ini untuk mengajak dan menggandeng seluruh stakeholder, juga seluruh elemen masyarakat. Sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Jember,” kata Windy, ditemui usai deklarasi.

Penyataan sikap masyarakat lintas agama dan oramas itu, kata pria berpangkat bintang satu itu, juga sebagai langkah antisipasi di masa Pilkada 2020.

“Karena saat ini di masa pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (sebagai langkah antisipasi Kamtibmas), juga (yang saat ini ramai dibahas), soal isu-isu penolakan UU Cipta Kerja, yang kita tahu di Jakarta, yang berakhir ricuh dan anarkis,” katanya.

Untuk Kabupaten Jember, juga tak ubahnya sama dengan di Jakarta. “Yang juga ada insiden (anarkis), tapi beruntung tidak terlalu parah untuk wilayah kita. Namun belajar dari itu, kita adakan deklrasi ini untuk sama-sama menjaga,” katanya.

“Jadi meskipun ada aksi unjukrasa, jangan sampai terjadi anarkis dan kericuhan yang berakhir tidak baik,” sambungnya.

Dalam giat deklrasi tersebut, diketahui poin-poin yang disepakati diantaranya. Siap menjaga keutuhan NKRI, dan menciptakan situasi Jember yang aman, damai, dan sejuk.

Mengutuk keras tindakan anarkis yang mengakibatkan kerusakan aset warga, fasilitas umum, dan menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Kemudian yang terakhir, menghimbau agar penyampaian pendapat di muka umum dilakukan dengan santun dan damai.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul