FaktualNews.co

Bacokan Maut di Semampir Surabaya, Korban Dikenal Baik terhadap Tetangga

Kriminal     Dibaca : 1079 kali Penulis:
Bacokan Maut di Semampir Surabaya, Korban Dikenal Baik terhadap Tetangga
Faktualnews/Dofir Mokhamad
Abdurrochim Ketua RT Wonosari Gang II E, Semampir, Kota Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co-Ahmad Suhandi (47), warga Wonosari Wetan Gang II E Nomor 5 Semampir Kota Surabaya, yang tewas dibacok MN, selama ini dikenal baik terhadap tetangga.

Korban yang kesehariannya sebagai tukang kayu tersebut, dipandang warga sekitar sebagai sosok yang bersahaja.

“Sehari-hari ya biasa, korban ini baik sama warga nggak ada masalah. Dia kan bekerja sebagai tukang membuat mebel-mebel itu,” tutur Abdurrochim (52) selaku Ketua RT kepada media ini, Sabtu (17/10/2020).

Begitu pula hubungan korban dengan pelaku maupun keluarganya. Juga dikatakan Abdurrochim, sejauh ini baik-baik saja. Sehingga dengan adanya peristiwa itu, para tetangga sempat merasa tidak percaya.

“Nggak percaya saja, kita juga tidak tahu kejadiannya itu soalnya sepi tidak ada orang seperti begini,” lanjut Abdurrochman seraya menunjukkan suasana di perkampungannya.

Sebaliknya, warga disampaikan Abdurrochman, justru tidak begitu mengenal dengan keseharian pelaku. Sebab, yang bersangkutan jarang pulang dan memilih tinggal di Madura, meski anak dan istrinya sudah tercatat sebagai penduduk Wonosari, Surabaya.

“Kartu keluarga anak istrinya itu tercatat sebagai warga sini (Wonosari), kalau pelaku bukan. Dia belum pindah,” aku dia.

Abdurrochman menjelaskan, kediaman korban dan pelaku saling berhadap-hadapan. Dan belakangan ini korban memang sering diketahui jarang keluar seiring tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan. Hanya sesekali ke pasar untuk menemani istri tercinta berjualan.

Sedangkan istri pelaku memilih berjualan kudapan ringan di depan rumah. “Jadi ya biasa saja. Baik-baik saja semuanya,” lanjut Abdurrochim.

Soal motif yang mendorong pelaku tega menghabisi nyawa tetangganya itu karena cemburu, Abdurrochim tak menampiknya. Hanya saja kata dia, bukan berarti korban ada hubungan gelap dengan istri pelaku.

Menurut Abdurrochim, kemungkinan pelaku tersulut api cemburu ketika mendapati korban menyapa istrinya sebagaimana tetangga dekat. “Disapa hai begitu. Kan rumah mereka memang berhadapan,” tandasnya.

Karena korban dikenal baik terhadap tetangga, warga di permukiman padat penduduk inipun berinisiatif menggelar tahlilan untuk mendoakan mendiang bapak enam orang anak tersebut.

“Semalam kita menggelar tahlilan didepan rumahnya, di jalan. Kan teras dipasang garis polisi. Jadi kita gelar di jalan depan rumahnya,” tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah tragedi berdarah menggemparkan warga Wonosari Wetan, Kecamatan Semampir Kota Surabaya, Jumat (16/10/2020) siang kemarin.

Mat Nadin membacok Ahmad Suhandi menggunakan celurit hingga tewas lantaran cemburu, karena korban dituding kerap menggoda istri pelaku.

Korban pun tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bacok di sekujur tubuhnya. Mulai dari bibir, dagu, lengan kanan hingga dada.

Usai membacok tetangganya, Mat Nadin kemudian melarikan diri bersama keluarga. Beruntung, kurang dari 24 jam pelaku akhirnya ditangkap jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Atas aksi pembunuhan yang dilakukan, pelaku dijerat Pasal 338 dan 340 KUHP dengan hukuman seumur hidup.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags