FaktualNews.co

Banyak Diburu, Tanaman Hias Janda Bolong Langka di Surabaya

Nasional     Dibaca : 2017 kali Penulis:
Banyak Diburu, Tanaman Hias Janda Bolong Langka di Surabaya
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Tanaman hias janda bolong.

SURABAYA, FaktualNews.co – Belakangan tanaman hias janda bolong banyak diburu para pecinta tanaman hias di Kota Surabaya. Hingga keberadaan tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Monstera Adansonii inipun semakin langka di pasaran.

Penjual tanaman hias di Ketintang, Surabaya, Tayeb (60), mengatakan janda bolong menjadi langka di pasaran lantaran tingginya permintaan terhadap tanaman menjalar itu. Sementara stok didaerah asalnya menipis.

“Barangnya itu ndak ada sekarang itu. Kayak diserbu sama orang-orang itu sampai habis,” tuturnya, Jumat (16/10/2020).

Tayeb menambahkan, akibat kelangkaan tanaman janda bolong di pasaran. Para penjual tanaman hias terpaksa menaikkan harga hingga dua kali lipat. Dari biasanya seharga Rp 20 ribu kini dijual menjadi Rp 50 ribu. Bahkan kata dia, janda bolong setinggi 20 sentimeter saja bisa dihargai Rp 500 ribu.

“Janda bolong ketinggian 20 sentimeter sampai 30 sentimeter, (batangnya) sudah menjalar (daunnya) lebat itu harganya sampai Rp 500 ribu,” lanjut Tayeb.

Sedangkan ditempatnya, janda bolong seukuran jari orang dewasa dengan satu hingga dua helai daun, dijual seharga Rp 20 ribu. Itupun dikatakan Tayeb, masih laris manis diburu pembeli. Dalam sepekan saja, 20 pot janda bolong ludes terjual.

“Yang besar-besar sudah ndak ada, tinggal kecil-kecil begini,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Tayeb bercerita mengenai asal muasal sebutan Janda Bolong sampai disematkan pada tanaman asli Benua Amerika tersebut. Hingga mengkategorikannya sebagai tanaman langka berharga fantastis.

Waktu itu, ada seorang janda muda di Probolinggo yang mempunyai koleksi tanaman ini. Namun, daun tak seperti janda bolong pada umumnya berwarna hijau botol. Melainkan putih seperti kelopak bunga. Karena unik, masyarakat pun berkeinginan mengembangbiakkannya. Akan tetapi usaha ini dikatakan Tayeb, tidak berhasil.

“Lainnya ndak bisa, cuma orang situ saja. Ya mungkin kebetulan begitu,” tandasnya.

Akhirnya, masyarakat menamai tanaman yang memiliki nama lain Puteri Jendela ini sebagai janda bolong. Janda merujuk status si empunya, sedangkan bolong lantaran ciri khas daun tanaman ini selalu berlubang. “Ya terkenalnya dari situ,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul